Perampok Bersenjata Api Teror Bekasi
Maraknya kawanan perampok bersenjata api di wilayah Kota Bekasi, membuat anggota polisi setempat kewalahan.
Editor: Sanusi
Menanggapi hal ini, Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Kota, Inspektur Satu Puji Astuti mengatakan, anggota Satuan Reserse Kriminal masih memburu kawanan perampok yang meresahkan masyarakat.
Puji membenarkan, tindak kejahatan biasanya terjadi pada malam dan dini hari.
Namun sayangnya, jumlah personel kepolisian yang disiagakan saat itu kurang optimal.
"Jumlah (personel) yang jaga saat malam memang tidak sebanyak saat pagi hingga sore hari. Namun demikian, kami akan terus bekerja secara maksimal," ujar Puji yang enggan membeberkan jumlah personel.
Puji mengakui, jumlah personel di Polresta Bekasi Kota memang tak sebanding dengan wilayahnya. Akibatnya, polisi menjadi kewalahan dan banyak daerah pelosok atau perbatasan yang kurang terawasi oleh polisi. Bahkan, kata dia, jumlah Kepolisian Sektor (polsek) tidak sebanding dengan jumlah kecamatan.
Menurut dia, Kota Bekasi hanya memiliki delapan kantor polsek dari 12 kecamatan yang ada. Idealnya, tiap kecamatan harus memiliki satu polsek untuk melayani masyarakat soal hukum.
Akibat kurangnya ketersediaan polsek di Kota Bekasi, maka terdapat empat kecamatan yang masih bergabung dengan polsek lainnya.
Seperti Polsek Pondokgede yang melayani wilayah Kecamatan Jatisampurna dan Pondokmelati, lalu Polsek Bekasi Timur yang melayani Kecamatan Rawalumbu dan Polsek Bantargebang yang melayani Kecamatan Mustikajaya.
"Jumlah keseluruhan personel kita ada 1.700 orang, jumlah ini memang kurang untuk menunjang pelayanan masyarakat soal hukum," kata Puji.
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Edi Saputra Hasibuan mengungkapkan, seharusnya kepolisian setempat menyebar personel ke sejumlah titik-titik rawan.
Tidak hanya itu, polisi juga harus meningkatkan patroli, sehingga masyarakat merasa dilindungi dan diayomi aparat setempat.
"Untuk mengantisipasi aksi kejahatan, polisi perlu disebar di tempat rawan, tingkatkan patroli dan perkuat koordinasi dengan petugas keamanan perumahan, sehingga laporan kejahatan bisa segera ditanggapi," kata Edi.
Terkait kurangnya jumlah polsek, menurut dia, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian harus mengusulkan hal ini ke Markas Besar (Mabes) Polri. Karena soal kebutuhan personel dan anggaran, ranahnya ada di Mabes Polri.(Fitriyandi Al Fajri)