Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bernadus Berang, Laporan Kehilangannya Tidak Digubris Maskapai

Bernadus Sanga (66) meradang di Bandara Soekarno Hatta akibat peristiwa pendodosan tas yang dialaminya baru-baru ini.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bernadus Berang, Laporan Kehilangannya Tidak Digubris Maskapai
Warta Kota/Banu Adikara
Bernadus Sanga (66), penumpang Batik Air korban pendodosan koper, Jumat (18/3) di Bandara Soekarno Hatta. 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Bernadus Sanga (66) meradang di Bandara Soekarno Hatta akibat peristiwa pendodosan tas yang dialaminya baru-baru ini.

Diberitakan sebelumnya oleh Warta Kota, kasus pendodosan koper penumpang pesawat kembali terjadi.

Kali ini, koper milik seorang penumpang Batik Air yang diduga dijarah petugas ground handling maskapai yang berada di bawah naungan Lion Air Group tersebut.

Bernadus, yang pada 15 Maret lalu mendarat dari Ambon di Bandara Soekarno Hatta dengan Batik Air ID 6175 mendapati ponsel Samsung di dalam kopernya hilang.

Bernadus sempat mencoba komplain melalui telepon, namun ia mengaku pihak maskapai tidak merespon sama sekali.

Pantauan Warta Kota di Terminal 1C Bandara Soekarno Hatta, Bernadus datang bersama lima orang kerabatnya.

Mereka menyeruak masuk ke area check in bandara.

Berita Rekomendasi

Salah satu anak Bernadus, Anthony langsung menghampiri sekuriti dan meminta dipersilahkan masuk ke dalam area.

Nada bicara Anthony langsung tinggi saat pihak sekuriti melarangnya masuk karena tidak memiliki tiket.

"Saya mau komplain ke dalam. Kenapa saya tidak boleh masuk?!, " kata Anthony keras yang sontak memancing perhatian calon penumpang lain disana.

Petugas sekuriti yang berusaha menenangkan mereka pun tidak bisa berbuat banyak selain akhirnya mengizinkan mereka masuk.

Di dalam area check in, kemarahan mereka kepada petugas masih terus berlanjut.

Sejumlah petugas keamanan bandara sampai sempat berdatangan untuk menenangkan situasi.

Setelah melakukan protes ke bagian Lost and Found Terminal 1C Bandara Soekarno Hatta, Bernadus dan lainnya keluar dengan wajah kecewa.

"Mereka bilang ponsel ayah saya tidak akan diganti karena berada di dalam koper. Mereka bilang harusnya barang berharga tidak masuk koper. Apa-apaan seperti itu," kata Anthony.

Menurut Anthony, ponsel ayahnya tersebut berisi data-data terkait pekerjaan ayahnya.

"Ayah saya kan aktivis gereja. Sekarang sedang sibuk mengurus pembangunan di pedalaman Ambon. Semua data perkembangannya ada di ponsel itu. Sekarang kalau hilang dan tidak mau diganti bagaimana urusannya," katanya sebal.

Atas kejadian ini, Bernadus sekeluarga pun berencana menempuh jalur hukum.

"Kami akan lapor Polresta Bandara Soekarno-Hatta supaya ditindaklanjuti," katanya lagi.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas