Kapolri: Jelang Pilkada 2017, Situasi DKI Jakarta Memanas
Selain membahas ancaman terorisme, kunjungan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti ke Mapolda Metro Jaya untuk membicarakan keamanan ibu kota jelang
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain membahas ancaman terorisme, kunjungan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti ke Mapolda Metro Jaya untuk membicarakan keamanan ibu kota jelang Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Ke depan akan menghadapi situasi yang cukup memanas, khususnya menjelang Pilkada 2017. DKI Jakarta termasuk salah satu yang mengadakan Pilkada," tutur Badrodin di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/3/2016).
Dia menilai, situasi politik lokal di ibu kota akan memanas sehingga jika tak ditangani dapat berdampak ke masalah lain.
DKI Jakarta sebagai ibu kota negara masalahnya komplek.
Untuk mencegah situasi memanas, kata dia, diperlukan komunikasi yang dilakukan aparat kepolisian dengan pihak-pihak tertentu.
Apabila tak diantisipasi akan menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Bisa juga nanti berkembang mulai dari perkelahian antar kampung, antar geng yang biasa terjadi," kata dia.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengunjungi Mapolda Metro Jaya pada Rabu (23/3/2016) malam.
Tujuan kedatangan membahas situasi keamanan saat ini.
Di kesempatan itu, dia melakukan pertemuan dengan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Moechgiyarto beserta dengan para pejabat di instansi kepolisian tersebut.
Dia meminta jajaran Polda Metro Jaya supaya mewaspadai situasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) terutama masalah terorisme.
Belakangan terjadi aksi teroris di Brussels, Belgia.
Tiga ledakan terjadi di bandara dan stasiun metro Brussels menewaskan 34 orang dan mencederai setidaknya 250 orang.
Selain membahas mengenai ancaman terorisme, dia menambahkan, topik lain menjadi bahan pembicaraan berupa evaluasi pengamanan aksi unjuk rasa pengemudi angkutan darat dan keamanan ibu kota jelang Pilkada DKI Jakarta 2017.