Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Enggan Masuk Mobil Tahanan, Ratna Sarumpaet: Memang Saya Melakukan Kejahatan Apa?

Ia akhirnya masuk ke mobil Proton hitam miliknya, dan hingga berita ini diturunkan, mobilnya masih dihalangi oleh mobil Provos.

Penulis: Yurike Budiman
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Enggan Masuk Mobil Tahanan, Ratna Sarumpaet: Memang Saya Melakukan Kejahatan Apa?
Tribunnews.com/Yurike Budiman
Ratna Sarumpaet masih di dalam mobilnya yang dihalangi mobil provos, di depan Galangan VOC, Penjaringan, Jakarta Utara. Ia dibawa polisi saat sedang dampingi warga Pasar Ikan Penjaringan pada Senin (11/4/2016) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratna Sarumpaet, aktivis yang mendampingi warga Pasar Ikan Penjaringan, Jakarta Utara, digiring 15 polisi wanita saat bersama warga menyampaikan harapannya terkait penggusuran pasar ikan pada Senin (11/4/2016) sekitar pukul 10.00 WIB.

"Saya disebut mengeluarkan statement yang provokatif, saya mau dimasukin ke mobil tahanan tadi. Memang saya melakukan kejahatan apa? Memang mendampingi masyarakat suatu kejahatan?" ujar Ratna saat ditemui di mobilnya di dekat gerbang VOC, Galangan.

Ia akhirnya masuk ke mobil Proton hitam miliknya, dan hingga berita ini diturunkan, mobilnya masih dihalangi oleh mobil Provos.

"Pas saya masuk mobil, mereka ada yang pura-pura parkir di sini dan saya nggak tahu ini sampai kapan saya dihalangi begini, nggak tahu sopirnya kemana. Saya gak bisa kemana-mana, mau pulang nggak bisa, saya sudah bilang ke Kapolri juga," ujarnya sambil memperlihatkan pesan singkatnya pada Tribunnews.com.

Ia juga mengatakan dirinya ingin mendampingi rakyat di Penjaringan ini karena dulu saat Kalijodo tidak bisa mendampingi.

"Saya mewakili rakyat apa yang mau disampaikan supaya ditunda karena tidak ada negosiasi, dan banyak manipulasi waktu seperti dari SP 1 ke SP 2 jaraknya dua hari, padahal tertulisnya seminggu," ujar Ratna.

Berita Rekomendasi

Ia juga menjelaskan sebagian masyarakat yang bertahan ialah masyarakat yang sudah membayar pajak dan ada buktinya dan sudah 40 tahun tinggal di sana.

"Warga tidak menolak ada perkembangan, tapi kan harus ada dialog dari pemerintah, terlebih yang buat warga marah itu adanya press release dari Sudin yang bilang semua warga sudah diurus perihal sekolah dan sebagainya, padahal yang di sana adalah yang ngontrak dan itu baru 1/3 nya," jelas Ratna.

Sejak semalam ia sudah bersama warga Aquarium dan menyampaikan bahwa harapan warga hanya ingin bertemu dan berdialog dengan gubernur.

"Revitalisasi semua biasa ada tahap-tahapnya, jika memang ini punya plan, lakukan dengan baik," tuturnya.

Diangkut polisi

Ratna Sarumpaet mempertanyakan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang tidak hadir di lokasi saat berlangsungnya pembongkaran ratusan bangunan di RT 01, 02, 11, 12 RW 05, Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4/2016), pagi tadi.

Ia yang dalam kondisi diamankan oleh polisi meminta dengan tegas kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk terlebih dahulu menemui warganya sebelum dilakukan penertiban.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas