Hasnaeni Si "Wanita Emas" Menangis
Hasnaeni mengatakan telah mengunjungi warga yang masuk wilayah Penjaringan, Jakarta Utara tersebut.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kader Partai Demokrat Mischa Hasnaeni Moein atau yang disebut "Wanita Emas" mengaku menaruh perhatian besar bagi warga Pasar Ikan dan Luar Batang yang permukimannya ditertibkan oleh Pemprov DKI Jakarta, pada Senin (11/4/2016).
Sejak Minggu malam (11/4/2016) jelang penertiban, Hasnaeni mengatakan telah mengunjungi warga yang masuk wilayah Penjaringan, Jakarta Utara tersebut.
Hari ini ia pun mengaku tak kuasa menitikkan air mata saat melihat warga di lokasi penertiban.
Menurut Hasnaeni, penertiban itu merupakan bentuk penindasan yang dilakukan Pemprov DKI kepada warga Luar Batang.
Ketika ditanya apa solusi yang ia siapkan jika menghadapi masalah penertiban permukiman, Hasnaeni hanya meminta masyarakat untuk ikhlas dan berdoa.
"Solusinya saya minta masyarakat ikhlas dan berdoa. Doanya orang kecil yang terzalimi pasti didengar. Semoga saya jadi ibu (gubernur) dari mereka," kata Hasnaeni saat ditemui usai pendaftaran calon gubernur di DPW PKB, Jakarta, Senin (11/4/2016).
Hasnaeni mengatakan jika kelak terpilih menjadi gubernur Jakarta, ia akan membangun rusun bagi mereka yang terkena penertiban.
"Kalau itu belum dibangun, saya akan bangun rusun buat mereka. Itu janji saya. Mudah-mudahan belum dibangun," ujarnya.
Hasnaeni juga meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menghayati Pancasila.
"Air mata saya tidak tertahan, saya bukan berakting atau bersandiwara. Negara ini harus mengedepankan Pancasila. Pesan saya buat Pak Ahok renungkanlah isi Pancasila dari sila pertama sampai kelima," ucapnya.
Hasnaeni pun meminta dukungan masyarakat agar ia dapat menjadi gubernur. Ia berjanji akan membuat Jakarta lebih baik dari sekarang jika terpilih jadi gubernur.
Pada saat ini, Hasnaeni telah mendaftar untuk mengikuti proses penjaringan bakal cagub DKI Jakarta ke PDI Perjuangan, Partai Demokrat, dan PKB.
"Saya ingin menjadikan Jakarta tujuh kali lebih baik dari sekarang," ungkap Hasnaeni.
Penulis: Nibras Nada Nailufar