Ratna Sarumpaet dan Kapolri Berbalas SMS
PEREMPUAN aktivis, Ratna Sarumpaet, kembali jadi pemberitaan.
Editor: Gusti Sawabi
Tak ada dialog
Sarumpaet datang ke lokasi itu karena pada saat penggusuran lokalisasi Kalijodo, Jakarta, tidak bisa mendampingi warga.
"Saya mewakili rakyat. Penggusuran ini harus ditunda karena tidak ada negosiasi, dan banyak manipulasi waktu. Dari SP 1 (surat peringatan pertama) ke SP 2 jaraknya dua hari, padahal tertulisnya seminggu," ujar Ratna.
Ia juga menjelaskan sebagian masyarakat yang bertahan adalah pembayar pajak dan sudah 40 tahun tinggal di kawasan itu.
Sejak Minggu malam ia dan warga telah menyampaikan harapan agar bisa berdialog dengan Gubernur Basuki Tjahja Purnama (Ahok).
Kapolda Metro Jaya, Irjen Moechgiyarto membantah anggotanya mengamankan Ratna Sarumpaet.
"Tidak ada yang diamankan. Beliau (Ratna Sarumpaet) memprovokasi penduduk di sana supaya tidak mau digusur," ucapnya di Polda Metro.
Menurut Kapolda, yang terjadi yaitu para polwan mengingatkan Ratna secara humanis.
"Tidak ada itu dimasukkan ke mobil tahanan, terus dehidrasi. Soal dihalangi mobil provost itu karena mobil dia datang duluan, jadi saat dia mau pergi keganjal bukan dihalangi," tegasnya.
Ratna Sarumpaet akhirnya bisa meninggalkan kawasan Pasar Ikan Luar Batang, setelah mobil provost yang menghalanginya dipindahkan, sekira pukul 14.15 . Setidaknya Ratna harus menunggu sekira tujuh jam baru bisa meninggalkan lokasi.
"Ini bakal saya persoalkan karena ini sudah keterlaluan," kata Ratna.
Menurutnya, meski penggusuran selesai bukan berarti semua persoalan selesai. "Rakyat tidak akan tinggal diam, saya akan cari jalan lain untuk membela rakyat. Jangan sampai kejadian ini menjadi preseden untuk semua pemerintah daerah. Jangan seperti ini kepada rakyatnya!" kata Ratna. (yurike budiman/glery lazuardi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.