Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratna Sarumpaet dan Kapolri Berbalas SMS

PEREMPUAN aktivis, Ratna Sarumpaet, kembali jadi pemberitaan.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Ratna Sarumpaet dan Kapolri   Berbalas   SMS
Tribunnews.com/Glery
Ratna Sarumpaet saat mendatangi lokasi penertiban di Pasar Ikan, Jakarta Utara 

Tribunnews.com, Jakarta - PEREMPUAN aktivis, Ratna Sarumpaet, kembali jadi pemberitaan.

Kali ini karena kemunculannya di lokasi penggusuran kampung kumuh Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4/2016).

Setelah diamankan sejumlah polwan karena dinilai memprovokasi warga agar menolak penggusuran, Ratna Sarumpaet mengirim SMS bernada protes kepada Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti.

Protes diajukan setelah mobil Ratna tidak bisa keluar dari kawasan tersebut karena terhalang mobil Provost Polda Metro Jaya.

Tak pelak selama beberapa jam Ratna harus rela kepanasan menunggu sampai mobil dinas polisi itu dipindahkan.

Pesan singkat itu dikirimkan pukul 08.23 WIB dan baru mendapat balasan dari Kapolri pukul 10.01.

"Sekarang sebuah mobil Provos malah diletakkan di depan mobil saya, menghadang saya. Saya tidak paham Pak Haiti (Badrodin Haiti), mengapa kerja mendampingi rakyat yang sudah saya lakukan sejak 1993 sekarang dibuat seolah kejahatan," begitu bunyi SMS Ratna kepada Kapolri.

Berita Rekomendasi

Menanggapi pesan singkat Ratna, Badrodin Haiti kemudian membalas, "Tadi sudah saya sampaikan ke Kapolda Metro untuk ditindaklanjuti Bu." Ratna kemudian membalas,

"Tapi saya masih ditahan Pak, thanks anyway."

Sebelumnya, Ratna Sarumpaet Utara sempat digiring 15 polwan setelah bersama warga menyampaikan keberatan.

"Saya disebut mengeluarkan statement yang provokatif, saya mau dimasukin ke mobil tahanan tadi. Memang saya melakukan kejahatan apa? Memang mendampingi masyarakat suatu kejahatan?" ujar Ratna.

Dikatakan, dirinya awalnya hendak dibawa polwan ke truk tahanan.

"Saya dibawa puluhan polwan, banyak banget. Banyak yang nyeret saya tadi, saya mau dimasukkan ke truk tahanan. Ya saya nggak mau lah," tutur Ratna.

Alhasil Ratna dikawal hingga ke mobilnya, sedan Proton warna hitam. "Pas saya masuk mobil, mereka ada yang pura-pura parkir di sini dan saya nggak tahu ini sampai kapan saya dihalangi begini, nggak tahu sopirnya ke mana," katanya.

Tak ada dialog

Sarumpaet  datang ke lokasi itu karena pada saat penggusuran lokalisasi Kalijodo, Jakarta, tidak bisa mendampingi warga.

"Saya mewakili rakyat. Penggusuran ini harus ditunda karena tidak ada negosiasi, dan banyak manipulasi waktu. Dari SP 1 (surat peringatan pertama) ke SP 2 jaraknya dua hari, padahal tertulisnya seminggu," ujar Ratna.

Ia juga menjelaskan sebagian masyarakat yang bertahan adalah pembayar pajak dan sudah 40 tahun tinggal di kawasan itu.

Sejak Minggu malam ia dan warga telah menyampaikan harapan agar bisa berdialog dengan Gubernur Basuki Tjahja Purnama (Ahok).

Kapolda Metro Jaya, Irjen Moechgiyarto membantah anggotanya mengamankan Ratna Sarumpaet.

"Tidak ada yang diamankan. Beliau (Ratna Sarumpaet) memprovokasi penduduk di sana supaya tidak mau digusur," ucapnya di Polda Metro.

Menurut Kapolda, yang terjadi yaitu para polwan mengingatkan Ratna secara humanis.

"Tidak ada itu dimasukkan ke mobil tahanan, terus dehidrasi. Soal dihalangi mobil provost itu karena mobil dia datang duluan, jadi saat dia mau pergi keganjal bukan dihalangi," tegasnya.

Ratna Sarumpaet akhirnya bisa meninggalkan kawasan Pasar Ikan Luar Batang, setelah mobil provost yang menghalanginya dipindahkan, sekira pukul 14.15 . Setidaknya Ratna harus menunggu sekira tujuh jam baru bisa meninggalkan lokasi.

"Ini bakal saya persoalkan karena ini sudah keterlaluan," kata Ratna.

Menurutnya, meski penggusuran selesai bukan berarti semua persoalan selesai. "Rakyat tidak akan tinggal diam, saya akan cari jalan lain untuk membela rakyat. Jangan sampai kejadian ini menjadi preseden untuk semua pemerintah daerah. Jangan seperti ini kepada rakyatnya!" kata Ratna. (yurike budiman/glery lazuardi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas