Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakaian dalam Hilang, Suyanti 'Mengoceh'

Hanya mengenakan daster lusuh, wanita ini juga menyatakan banyak pakaian warga yang hilang diambil orang tak dikenal.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pakaian dalam Hilang, Suyanti 'Mengoceh'
Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan
Suasana pasca pembongkaran ratusan bangunan di Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (12/4/2016), hingga kini masih terlihat ramai akan petugas gabungan yang mengawasi alat-alat berat yang masih beroperasi membongkar bangunan, hingga mengangkut puing dan materialnya, Selasa (12/4/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Suyanti (33), warga di Kampung RT 12/04 Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa, Penjaringan, Jakarta Utara, tak menyangka dua buah pakaian sehari-hari hingga tiga pakaian dalamnya hilang saat dijemur.

Wanita yang sudah dikaruniai empat anak ini juga mengeluhkan sulitnya mencari jemuran di kawasan yang sudah rata dengan tanah itu, akibat program perevitalisasian yang digelar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Senin (11/4/2016) lalu.

Suyanti hanya menggelengkan kepala, dan bertutur kasar dengan lantang di tengah-tengah gundukan bangunan yang sudah rata dengan tanah tersebut.

Hanya mengenakan daster lusuh, wanita ini juga menyatakan banyak pakaian warga yang hilang diambil orang tak dikenal.

"Ini kok pakaian dalam saya ilang ya? Baju-baju saya ada beberapa hilang! Ini siapa yang ambil!? Kalau mau maling jangan malingin barang milik orang miskin lah! Kondisi semua di sini sama tau gak! Sama-sama miskin!" ketusnya di lokasi pembongkaran itu, Rabu (13/4/2016).

Warga sekitar yang melihatnya marah-marah, hanya terdiam dan melanjutkan mencari barang-barang bekas dan besi-besi material bangunan yang masih tertanam di reruntuhan.

Suyanti terus menerus mengoceh terkait pakaian sehari-hari hingga pakaian dalamnya yang hilang saat menjemur di bibir tanggul.

BERITA TERKAIT

"Saya jemur-jemurin pakaian saya di kursi. Saya jejerin dekat tanggul. Ada juga saya nitip di perahu-perahu nelayan milik warga dan memang saya jemur di situ. Kesal saya pak, kondisi saya lagi lapar. Makan cuman sehari sekali. Semua di sini lagi susah pak. Sudahlah," ungkapnya.

Tak hanya Suyanti, warga lainnya, Murni (40) menerangkan hal yang sama dengan Suyanti.

"Emang iya pak. Pagi-pagi itu, ibu-ibu di sini setelah nyuci ya nyari makanan buat anak-anaknya. Ya pada sibuk masing-masing dah. Kan mana terkontrol kitanya pak kalau kondisinya begini. Jangankan baju ya pak, barang-barang rumah tangga kita aja yang ditaruh di kapal kadang takut ilang. Pemuda sama bapak-bapak sini kan sibuk mulung besi pak," keluhnya.

Dirinya mengaku hanya satu baju dan satu celana saja yang hilang, saat menjemur dekat reruntuhan bangunan. Menurut dia, pakaian yang hilang tersebut milik suaminya yang saat itu juga tengah memulung besi-besi.

"Baju suami saya emang hilang pak, sama celananya juga. Kita di sini bertahan hidup dan gak mau pindah, eh malah begini kondisinya. Ya maklumin pak, warga di sini kondisinya pada kelaperan. Makanan juga sulit. Ya sulit karena pada enggak megang uang," ungkapnya. (Panji Baskhara Ramadhan)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas