Politikus PKS: Jangan-jangan yang Ngaco Ahok
Politikus PKS Aboebakar Al Habsy mempertanyakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menyatakan BPK ngaco.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PKS Aboebakar Al Habsy mempertanyakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menyatakan BPK ngaco.
Ahok menyatakan hal itu terkait laporan BPK mengenai dugaan pelanggaran pembelian lahan RS. Sumber Waras.
"Kalau Ahok bilang BPK ngaco, siapa lagi lembaga Pemeriksa keuangan yang kita hargai di repiblik ini? Jangan-jangan yang ngaco Ahoknya," kata Aboe di Gedung DPR,Jakarta, Selasa (12/4/2106).
Aboe menegaskan BPK merupakan lembaga terhormat dalam memeriksa keuangan di Indonesia. Bila BPK dianggap ngaco, Aboe bertanya lembaga manalagi yang harus dihormati.
"Apakah Ahok tidak menghargai sebuah lembaga uyang namanya BPK?" tanya Anggota Komisi III DPR itu.
Aboe pun meminta Ahok sebagai panutan warga ibukota untuk berbahasan yang baik. Mengenai dugaan Ahok panik karena kasus RS. sumber Waras, Aboe melihat hal itu wajar.
"Dia harus sadar, bs saja BPK adalah kebenaran. Dan itu kan ahli keuangan di BPK. Saya kira enggak pantas lah menghantam lembaga lain. Sesama institutsi menghargai lembaga lain lah," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan keterangan terkait penyelidikan dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras.
Tiba di KPK, Ahok terlihat membawa dokumen untuk kepentingan pemeriksaan tersebut.
Mengenai dokumen tersebut, Ahok mengatakan tidak ada yang baru karena itu sesuai dengan laporan yang disampaikan saat dirinya dimintai keterangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan, beberapa waktu lalu."Persis seperti yang kita bawa untuk BPK, BPK ya semua, semua yang kita pernah bawa ke BPK kan BPK sudah pernah melakukan audit investigasi. Itu saja," kata Ahok di KPK, Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Ahok mengaku tidak sabar menunggu dirinya dimintai keterangan terkait laporan audit investigasi dari BPK.
Pasalnya, dalam audit tersebut BPK menyebutkan menemukan enam indikasi pelanggaran yang dilakukan dan diduga menyebabkan keuangan negara dirugikan.
"Makanya itu kan audit BPK dan KPK sudah pernah audit investigasi ya kan? sekarang saya pengen tahu KPK mau nanya apa. Orang jelas BPK-nya ngaco begitu kok," kata dia