TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka pembunuhan disertai mutilasi AG, diduga menggunakan uang hasil penjualan ponsel milik korban NA untuk membiayai kebutuhan hidupnya selama pelarian di Surabaya.

"Dia bertahan hidup disana dari hasil jual HP korban. Dia sudah kehabisan uang," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya, Kamis (21/4/2016).

Krishna menambahkan, selama sepekan berada di Surabaya, AG belum sempat bekerja.

Oleh karena itu, AG kehabisan uang.

Menurut Krishna, saat dilakukan penangkapan, AG tampak tidak menyangka bahwa polisi telah mengetahui keberadaannya.

Pria itu tampak terkejut ketika ditangkap.

Namun, kata Krishna, AG tidak melakukan perlawanan.

"Dia kaget, tidak tahu kalau polisi mengejar dia sampai sana. Kami lakukan penangkapan dengan elok tidak ada kekerasan dan tidak ada perlawanan," ucapnya.

Polisi berhasil menangkap AG, pelaku pembunuhan NA di Surabaya.

Adapun NA ditemukan tewas dengan kondisi dimutilasi di sebuah rumah kontrakan wilayah Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Pada Kamis (14/4/2016), tim gabungan menemukan kedua tangan NA yang dipotong di daerah Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Sementara itu, potongan kedua kaki jenazah masih belum ditemukan.

Saat dibunuh, NA sedang hamil tujuh bulan.

Jenazah NA kini masih disemayamkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang untuk dititipkan sementara guna kepentingan penyelidikan sebelum dikembalikan kepada keluarganya di Kabupaten Lebak, Banten.(Akhdi Martin Pratama)