Wiwin, Pengemudi Go-Jek yang Bertekad Bangkit Setelah Kehilangan Kaki Kiri
"Saya memang enggak patah semangat, yang penting berusaha bangkit lagi."
Editor: Choirul Arifin
"Lalu tertabrak, saya sampai keseret. Kaki saya hancur, posisi saat itu sudah enggak bisa rasa, tapi saat saya diangkat ke taksi untuk ditolong itu baru berasa sakitnya minta ampun," ujar Wiwin.
Dalam kondisi setengah sadar, ia tak tahu bagaimana nasib penumpangnya. Ia hanya melihat sang penumpang sudah duduk dipinggir jalan.
Saat ditolong, Wiwin sempat berpindah-pindah rumah sakit sebelum akhirnya ditangani RS Husada.
"Kakak saya yang jemput dari RSPP, mau ke UKI tapi enggak bisa karena penuh, akhirnya ke RS Husada," ujar perempuan dengan potongan rambut pendek ini.
Ia mengatakan, terjun menjadi pengemudi Go-Jek bukan atas kemauannya sendiri.
Tapi karena ajakan teman. Memang wanita lulusan sebuah SMK di Jakarta itu tak pernah menyangka akan kejadian seperti ini. Keluarga Wiwin pun shock dengan musibah yang ia alami.
"Shock, semua pada nangis setelah dokter bilang kaki saya harus diamputasi," ujar Wiwin.
Wiwin mengaku tak punya trauma. Dengan polos, ia mengungkap masih punya keinginan naik sepeda motor. Ia berharap, lukanya ini cepat sembuh. Sebab, rasa kesemutan, ngilu, dan sakit kadang muncul terasa.
Bekas amputasinya memang belum kering. Dokter menyarankan agar ia menjaga kondisi dan banyak makan protein agar cepat sembuh.
Waktu pemulihannya diperkirakan 7 bulan. Wiwin mengatakan ia pun mesti melakukan check up rutin seminggu sekali.
"Saya berdoa setiap malam, semoga saya cepat sembuh," ujarnya.
Penulis: Robertus Belarminus