Kakak Nur: Rasanya Mau Saya Silet-silet Tubuh Agus Lalu Taburi Garam dan Cabai
Anas menuturkan, perbuatan biadab Agus sudah tidak bisa ditolerir lagi.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga Nur Atikah (34) masih diselimuti kesedihan dan kemarahan mendalam.
Keluarga pun hendak melampiaskan perasaan tersebut dengan menghukum sang pemutilasi, Kusmayadi alias Agus (33).
Ditemui di kediaman masa kecil Nur, di Desa Kadujajar, Kampung Warung Asem, RT 21/04, Malimping, Lebak, Jumat (22/4/2016) keluarga besar Nur terlihat berkumpul.
Sebuah televisi cembung ukuran 25 inch yang menayangkan berita menjadi pusat perhatian seluruh penghuni rumah.
Mereka menantikan berita lanjutan soal kasus mutilasi Nur yang sedang ditangani Polda Metro Jaya. Mendengar nama Agus dari penyiar televisi, wajah keluarga Nur yang semula tenang berubah tegang.
"Kalau kami mau ketemu pelakunya di Polda, bisa tidak? Kami ingin sekali lihat muka pembunuh Atikah," kata Anas (36), kakak perempuan Nur.
Anas menuturkan, perbuatan biadab Agus sudah tidak bisa ditolerir lagi.
"Hancur hati saya. Adik kandung saya yang selama ini menghidupi keluarga besar dibunuh dan dimutilasi segampang itu," kata Anas.
Anas menambahkan, dirinya ingin sekali menyiksa Agus tanpa ampun.
"Rasanya mau saya silet-silet tubuhnya lalu saya taburi garam dan cabai. Semua bagian tubuhnya mau saya gituin," kata Anas.
Menurut Anas, ia dan keluarganya yang lain sama sekali tidak mengetahui hubungan Nur dengan Agus.
"Nur terakhir kali pulang ke rumah itu Desember tahun lalu. Dia nggak cerita sama sekali kalau dia sedang pacaran dengan Agus. Karena badannya besar, nggak kelihatan juga kalau dia lagi hamil," kata Anas.
Nur adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Ia memiliki dua orang putri bernama Ervi (sebelumnya ditulis Erti-red) Anggraini (15), dan Elsa Nazwah (11).
Pernah Jadi TKW
Jauh sebelum bekerja sebagai kasir di Rumah Makan Gumarang Cibadak, Kabupaten Tangerang, Nur Atikah (34) pernah mengadu nasib di Arab Saudi sebagai seorang tenaga kerja wanita (TKW).