Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Abaikan Aspek Kemanusiaan, Mahasiswa di Belanda Ikut Kecam Reklamasi Teluk Jakarta

Proyek reklamasi Teluk Jakarta contoh mega-proyek pemerintah di bidang infrastruktur yang gagal melibatkan partisipasi masyarakat lokal.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Abaikan Aspek Kemanusiaan, Mahasiswa di Belanda Ikut Kecam Reklamasi Teluk Jakarta
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ratusan warga pesisir Jakarta melakukan aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/4/2016). Aksi tersebut mendesak pemerintah memberhentikan reklamasi teluk jakarta dan memperjuangkan kelayakan nasib nelayan pesisir Jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Kemudian,   di  era Sutiyoso  ekspansi   properti   hunian   berubah   menjadi   ekspansi   pembangunan   mal.  

Sekarang pembangunan mal tak bisa lagi berdiri, pengembang melakukan ekspansi lahan dengan cara reklamasi.

Secara teknis   proyek  ini  menelan biaya  pemeliharaan besar  dan berisiko menjadi  sebuah   septiktank raksasa  dengan kondisi  13  sungai di  Jakarta  yang  terpolusi.

Giant   Sea   Wall  nantinya   akan   membutuhkan   sebuah   pompa   besar,  bahkan   terbesar   di dunia.

Edwin menghitung, ongkos pemeliharaan air pada pompa itu akan mencapai Rp 21 triliun   per   tahun.  

“Siapa   yang   akan   membayar   ongkos   ini?” tanya Edwin.

Edwin juga mempertanyakan siapa yang akan memperoleh manfaat terbesar dari proyek reklamasi di pantai Jakarta ini.

Berita Rekomendasi

Dia khawatir proyek ini hanya dinikmati oleh pengembang properti dan menjadi hunian yang hanya mampu dibayar oleh orang-orang kaya.

“Di sinilah pentingnya partisipasi masyarakat. Pembangunan bukan hanya tentang menyediakan infrastruktur fisik, tetapi juga harus melibatkan masyarakat lokal,” ungkap Edwin.

Reporter Muhammad Yazid

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas