Nenek Penjual Jamu Tewas Dililit Dengan Mukena Usai Salat Subuh
Diduga kuat pelaku perampokan yang berhasil menggasak tiga cincin emas korban, adalah orang yang sudah mengenal korban.
Editor: Hendra Gunawan
Supriyadi menjelaskan, kesimpulan korban tewas akibat perampokan setelah dari penyelidikan di tempat kejadian perkara dipastikan ada barang berharga korban yang hilang.
"Yakni tiga buah cincin emas yang biasa dipakai korban, hilang. Selain itu, lemari korban sempat diacak-acak pelaku," kata Supriyadi.
Menurutnya, selama ini korban tinggal di rumah itu bersama anak keenamnya Agung Basuki serta menantunya atau istri Agung.
Saat kejadian, katanya, Suyamti seorang diri di rumah karena Agung dan istrinya bekerja.
Menurut Supriyadi, hasil visum menemukan bahwa korban tewas karena kehabisan oksigen akibat mulutnya dibekap kain serbet kotak-kotak.
Saat ditemukan tewas, Suyamti masih mengenakan mukena yang melilit lehernya dan wajahnya ditutupi serbet.
"Korban tewas karena mulutnya dibekap serbet, lalu lehernya dililit mukena," kata Supriyadi.
Kasat Reskrim Polresta Depok, Komisaris Teguh Nugroho menuturkan pihaknya bekerjasama dengan Polda Metro Jaya untuk mengidentifikasi pelaku perampokan yang menewaskan Suyamti ini.
"Kami bekerjasama dengan Polda Metro untuk mengungkap kasus ini. Sejumlah barang bukti dalam kasus ini sudah kami amankan yakni kain serbet, selimut, dan kipas angin yang menindih kaki korban," katanya.
Agung Basuki (31), anak bungsu korban menuturkan saat ditemukan tewas, ibunya tidak lagi mengenakan tiga cincin emas yang biasa dipakainya.
"Yang pasti saat ditemukan meninggal sampai dimakamkan, tadi pagi, ibu saya tidak mengenakan 3 cincin emasnya, dan di kamarnya pun tidak ada cincin itu," kata Agung. (Budi Sam Law Malau)