Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pekerja di Pulau C dan D Mengeluh karena Proyek Dihentikan

segala aktivitas pembangunan di pulau C dan D yang merupakan bagian dari mega proyek reklamasi teluk Jakarta, dihentikan.

Editor: Sanusi
zoom-in Pekerja di Pulau C dan D Mengeluh karena Proyek Dihentikan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Suasana Pulau D hasil Reklamasi Teluk Jakarta di Kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Rabu (4/5/2016). Pulau C dan Pulau D merupakan salah satu pulau dari 17 pulau hasil reklamasi teluk jakarta yang kini pengerjaannya dihentikan sementara. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah sejak 4 Mei lalu, segala aktivitas pembangunan di pulau C dan D yang merupakan bagian dari mega proyek reklamasi teluk Jakarta, dihentikan.

Manager Lingkungan PT Kapuk Naga Indah (KNI), Kosasih, menyebutkan penghentian proyek tersebut dilakukan menyusul inspeksi oleh Menteri Kordinator Bidang Maritim, Rizal Ramli, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti serta Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Ini sudah duluan berhenti (pengerjaannya), sudah sejak sidak oleh pak Menko Maritim," ujar Kosasih kepada wartawan, di lokasi reklamasi, Jakarta Utara, Rabu (11/5/2016).

Pantauan TRIBUNnews.com, di lokasi tersebut terdapat ratusan u it rumah tinggal dan ruko yang pengerjaannya belum rampung.

Namun tidak ada aktivitas pengerjaan pembangunan. Di lokasi hanya tampak sejumlah petugas keamanan, dan beberapa orang pekerja proyek yang tengah menganggur.

Kosasih mengatakan sejak proyek dihentikan, sebagian besar pekerja bangunan kini tengah menghilang. Namun bila ada keputusan untuk melanjutkan proyek, kata dia, para pekerja tersebut bisa segera kembali dikumpulkan.

"Saya yakin bisa, kita kan pegang nomor (telepon) mandor-mandornya," kata Kosasih.

Berita Rekomendasi

Sebelum para pekerja bangunan tersebut menghilang, ia akui mereka sempat mengeluh karena proyek dihentikan.

Menurutnya mereka khawatir penghasilannya terganggu, padahal mereka butuh uang untuk hari raya Idul Fitri yang akan dirayakan beberapa bulan lagi.

"Itu jumlahnya ribuan, ada juga yang dari kampung nelayan. Mereka mengeluh karena sudah dekat lebaran," terangnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas