Enno Sempat Cerita Bertengkar Dengan Seorang Wanita Kepada Ibunya Sebelum Jadi Korban Pembunuhan
Enno Fariah (18), korban pembunuhan, pernah terlibat pertengkaran dengan seorang wanita.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Enno Fariah (18), korban pembunuhan, pernah terlibat pertengkaran dengan seorang wanita.
Dia menceritakan insiden pertengkaran itu kepada ibunya, Mahfudoh.
Mahfudoh terakhir kali bertemu dengan Enno saat pulang ke kampung halaman di Pengandikan, Serang, Jumat (6/5/2016).
Fikri, ayah Enno mengantar anaknya pulang dari tempat kos di Dadap, Kabupaten Tangerang.
"Dia pulang terakhir pas Jumat yang ada libur panjang. Pada Jumat minggu ini meninggal. Dia cerita habis berantem dengan perempuan," tutur Mahfudoh kepada wartawan, Minggu (15/5/2016).
Sebagai orangtua, Mahfudoh mendengarkan cerita anaknya.
Dia mengaku pertengkaran itu terjadi di pabrik tempat Enno bekerja di PT Polyta Global Mandiri.
Eno mengatakan kepada orangtuanya, dia sedang tertawa saat perempuan itu lewat dihadapannya.
Mahfudoh menduga perempuan itu tersinggung kepada anaknya.
"Dia cerita, tetapi tak bilang alasan apa. Enno diancam. Enno diseret keluar," kata dia.
Lalu, Enno sempat mengatakan kepada ibunya.
"Kasar tidak dapat halus dikerjain," kenang ibu tujuh orang anak tersebut tanpa mengerti apa maksud ucapan anaknya.
Pembunuhan terhadap Enno tergolong sadis karena selain beberapa bagian tubuhnya babak belur, parahnya di bagian kemaluan korban tertancap gagang cangkul kurang lebih 60 cm.
Diduga penyebab kematian Enno karena gagang cangkul tersebut.
Pasca kejadian, jenazah Enno yang merupakan warga Kampung Bangkir RT 12 / 03 Desa Pegandikan, Lebakwangi, Kabupaten Serang dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk diautopsi.
Mahfudoh, ibunda Enno saat di rumah sakit menjerit histeris ketika melihat jenazah anak keempat dari tujuh bersaudara itu.
Enno sendiri baru beberapa bulan lulus SMK dan baru setengah tahun bekerja di PT Polyta Global Mandiri.
Mahfudoh mengutuk keras pelaku pembunuhan pada putrinya dan berharap pelaku segera tertangkap dan dihukum seberat-beratnya.