Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dinas Pendidikan DKI Tanggapi PR Murid SD Muat Materi Pembunuhan dan Perceraian

Dinas Pendidikan DKI Jakarta meminta guru-guru untuk lebih teliti terhadap soal yang akan diberikan ke murid.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Dinas Pendidikan DKI Tanggapi PR Murid SD Muat Materi Pembunuhan dan Perceraian
Ist/Tribunnews.com
Soal-soal PR siswa SD yang bikin heboh dunia maya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Pendidikan DKI Jakarta meminta guru-guru untuk lebih teliti terhadap soal yang akan diberikan ke murid.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto menanggapi temuan adanya soal pekerjaan rumah (PR) siswa kelas II SDN Baru 02 Pagi, Pasar Rebo, Jakarta Timur yang memuat materi tentang pembunuhan dan perceraian.

"Kita harap jangan ada kejadian seperti ini. Karena itu ke depannya harus ada ketelitian guru lebih lanjut," ujar Bowo saat dihubungi, Senin (23/5/2016).

Baca Berita Terkait : Heboh PR Murid SD di Jakarta Timur tentang Pembunuhan dan Perceraian

Menurut Bowo, lembar soal yang ditemukan di SDN 02 Pasar Rebo adalah lembar soal lama yang masih tersimpan di bank sekolah.

Facebook/Agung Suharto Dirdjosbroto

Lembar soal sengaja diberikan ke siswa kelas II untuk mengisi waktu senggang.

Siswa kelas II diketahui tengah libur karena adanya ujian sekolah atau madrasah berstandar nasional (USMBN) untuk siswa kelas VI.

Berita Rekomendasi

Soal bermateri pembunuhan dan perceraian di SDN Baru 02 Pagi diketahui diambil dari buku cerita berjudul Bang Maman dari Kali Pasir.

Buku cerita berjudul Bang Maman dari Kali Pasir adalah buku yang pada tahun 2012 sempat menimbulkan kehebohan karena banyak memuat konten yang dinilai tidak pantas dibaca oleh anak-anak.

"Jadi lembar soal itu tercantum dalam buku dan dipakai anak-anak untuk latihan ujian. Tapi ini bukan ujian," ujar Bowo.

Dinas Pendidikan, kata Bowo, sudah menginstruksikan agar soal tersebut ditarik dari sekolah.

Selain itu, ia menyatakan Dinas Pendidikan sudah meminta sekolah-sekolah untuk mengawasi peredaran buku yang menjadi sumber pembelajaran.

"Guru harus menyeleksi buku mana yang laik dengan yang tidak," ucap Bowo.

Penulis : Alsadad Rudi

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas