Tegas Bukan Berarti harus Marah-marah
Polemik apakah Ahok akan tetap maju sebagai Calon Gubernur DKI lewat jalur perseorangan atau partai terus bermunculan.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Polemik apakah Ahok akan tetap maju sebagai Calon Gubernur DKI lewat jalur perseorangan atau partai terus bermunculan.
PDIP sebagai partai satu-satunya di Jakarta yang bisa mencalonkan calon gubernur dengan tegas mengultimatum Ahok untuk memilih. Lewat jalur partai atau perseorangan.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan keputusan partainya untuk mencalonkan siapa sosok yang akan diajukan sebagai gubernur DKI mendatang masih terus digodok.
Soal apakah Ahok yang mau atau tidak semuanya diserahkan kepada mekanisme partai.
"Bu Megawati memang sayang kepada Ahok namun Ahok juga harus menghormati mekanisme partai. Ahok tidak bisa seenaknya sendiri. Kalau memang maju lewat jalur partai maka Ahok harus mentaati aturan partai," ujar Hasto.
"PDIP mempersilahkan kepada Ahok apakah mau melalui jalur perseorangan atau lewat jalur independen. Apapun keputusan Ahok, tentu sangat kami hormati," Hasto menegaskan.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi menilai model kepemimpinan Jakarta di masa depan memang membutuhkan kepiawaian dalam mengelola model komunikasi yang tepat.
Tegas, menjadi sebuah keharusan dalam mengurai kebentuan birokrasi namun tidak harus mengumbar kemarahan.
"Justru peran pemimpin adalah memberi percontohan kepada rakyat yang dipimpinnya. Saya sih merindukan Gubernur Jakarta yang tegas tetapi santun dalam mengelola komunikasinya," kata Ari.
"Kita selama ini sudah jengah dengan tipikal pemimpin yang mengumbar emosi di depan publik. Melampiaskan amarah di depan umum adalah bukti kegagalan kontrol emosi dari seorang pemimpin,"ucap Ari Junaedi yang juga pengajar di Program S2 UI ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.