Sembilan Jam Deden Bersujud di Bawah Timbunan Reruntuhan Beton yang Roboh
Ketika dievakuasi, ia berteriak dan merintih. Namun para petugas terus berkomunikasi dan menenangkannya.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penderitaan panjang dialami Deden (25), pekerja bangunan di Rumah Duka Heaven yang terletak di Jalan Gedong Panjang, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Setelah selama sekitar 9 jam terjepit bangunan yang ambruk, ia berhasil dievakuasi, Sabtu (18/6) sekitar pukul 18.30.
Saat ditemukan, Deden dalam kondisi lemas namun masih sadar.
Ketika dievakuasi, ia berteriak dan merintih. Namun para petugas terus berkomunikasi dan menenangkannya.
Deden terjepit di antara reruntuhan bangunan dengan posisi seperti orang bersujud.
Ia cedera di bagian pinggul, dan segera dibawa ke RS Atma Jaya untuk mendapatkan perawatan.
Ia adalah salah satu korban runtuhnya gedung bekas rumah duka itu.
Sebagian dari bangunan lima lantai itu kemarin roboh sekitar pukul 09.30.
Sebanyak enam orang pekerja menjadi korban. Di antaranya, dua orang pekerja yang tengah berada di lantai empat tertimpa lantai 5 yang ambruk.
Petugas gabungan yang terdiri dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Badan SAR Nasional, Satpol PP dan lain-lain, harus bekerja keras untuk menyelamatkan para korban.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Satriadi Gunawan mengatakan, evakuasi berlangsung cukup lama karena medan yang cukup sulit.
"Setelah menunggu hampir 9 jam, proses evakuasi korban akhirnya berhasil dilakukan. Proses evakuasi terkendala struktur bangunan sangat tebal dan sangat labil," katanya, Sabtu (18/6).
Satriadi menambahkan, korban yang dievakuasi dalam keadaan selamat tersebut, mengalami sejumlah luka-luka di tubuhnya seperti bagian kaki dan kepala.
Namun demikian Satriadi menjelaskan bahwa kondisi korban tidak terlalu mengkhawatirkan.
"Korban langsung dibawa ke RS Atmajaya untuk segera mendapatkan pertolongan," ucapnya. (jhs/m7)