Jasa Penukaran Uang Receh Menjamur di Kawasan Pondok Indah
Dari setiap Rp 100 ribu uang yang ditukar kepadanya, ia mengenai tarif Rp 10 ribu.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H bermunculan jasa penukaran uang receh di kawasan Jalan Arteri Pondoh Indah, Jakarta Selatan.
Jasa penukaran uang receh tersebut membentang lebih dari satu kilometer di pinggir Jalan Arteri Pondok Indah.
Adanya jasa penukaran uang receh tersebut tak lepas tradisi Lebaran yang kerap membagi-bagikan angpao.
Angpao pada umumnya diberikan orang tua kepada anak-anak ataupun para remaja.
Dan para penjaja jasa penukaran uang receh di kawasan Jalan Arteri Pondok Indah itu umumnya menjajakan jasanya tak jauh satu sama lain, pemberi jasa tukar uang tersebut berjarak tiga sampai lima meter.
Mereka menawarkan jasanya dengan cekatan setiap ada kendaraan yang berjalan pelan ke arah mereka.
Para pemberi jasa tukar uang itu umumnya banyak berada di sebelah kiri rute jalan yang hendak menuju kawasan Lebak Bulus.
Puluhan penawar jasa penukaran uang baik laki-laki atau perempuan berjejer di sana.
Lina (37), satu diantara puluhan penukar jasa uang receh mengatakan dirinya sudah menjajakan jasa tukar uang receh sejak H-10.
Dirinya mengakui, bahwa menjadi jasa penukar uang receh dapat memberikan penghasilan tambahan.
"Saya disini sudah sejak H-10. Setiap tahun biasa kaya begini," kata Lina kepada Tribunnews.com, Senin (4/7/2016).
Lina menuturkan, ia menyediakan penukaran uang receh mulai dari pecahan Rp 2.000 hingga Rp 20.000.
Dari setiap Rp 100 ribu uang yang ditukar kepadanya, ia mengenai tarif Rp 10 ribu.
"Keuntungannya lumayan, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Lumayan buat tambahan di dapur,"ujarnya.
Dalam sehari, Lina mengaku dimodali uang sebesar Rp 5 juta dengan berbagai pecahan untuk ditukarkan oleh masyarakat.
Dikatakannya, meski tak selalu habis, dirinya dalam sehari minimal mendapatkan penghasilan Rp 100 ribu.
"Keuntungan saya tidak terima sendiri, karena ini modalnya ngambil dari orang, jadi harus dibagi keuntungannya," ujarnya.