Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Farah Pegawai Bank Tewas Dibunuh setelah Bilang 'Keluarnya Cepet' Benarkah Bergaji Kecil?

Ada yang menuding kalau itu dilakukan demi kenikmatan plus gaya hidup.

Penulis: Robertus Rimawan
zoom-in Farah Pegawai Bank Tewas Dibunuh setelah Bilang 'Keluarnya Cepet' Benarkah Bergaji Kecil?
FACEBOOK
Farah Nikmah Ridhallah dan Calvin Soepargo (53) tersangka pembunuhnya. Menurut pengakuan tersangka, Farah ia bunuh lantaran mengejek, kamu kok keluarnya cepet . Pernyataan itu dilontarkan setelah berhubungan badan. 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Jangan dikira Farah Nikmah Ridhallah (24) kerja di bank bergaji besar, ia kerja perusahaan alih daya penghasilannya kecil, Sabtu (16/7/2016).

Kecilnya gaji Farah, wanita yang tewas diduga dibunuh Calvin Soepargo (53) pria paruh baya yang mengaku menyewa Farah Rp 4 juta untuk melakukan hubungan badan diungkap netizen.

Melalui sebuah akun Facebook dengan nama Farah Nikmah Ridhallah bermunculan komentar-komentar yang beragam.

Dari menyesalkan peristiwa tersebut, mendoakan hingga menuding hal-hal negatif pada Farah.

Berawal dari netizen yang menuding kalau Farah sudah berpenghasilan tinggi namun kenapa rela dibayar untuk melakukan hal yang terlarang.

Ada yang menuding kalau itu dilakukan demi kenikmatan plus gaya hidup.

Namun ada netizen yang memberikan 'pencerahan'.

Berita Rekomendasi

Netizen tersebut mengaku pernah bekerja seperti posisi Farah yakni dari perusahaan alih daya atau outsourcing di Bank Bukopin.

Menurut netizen tersebut gaji sebagai resepsionis di perusahaan outsourcing sangatlah kecil.

"Saya pernah kerja di Bukopin dgn alih daya kalau buat kebutuhan hidup sehari hari mesti kurang blm lagi kalau ada yg harus dinafkahi," demikian komentar akun Facebook dengan nama Iin Prata Wijaya.

Seperti berita yang beredar sebelumnya kalau Farah membantu keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah adik-adiknya.

Hal ini juga diungkap oleh netizen.


Dugaan netizen Farah terpaksa mau melayani pria paruh baya dan mendapat uang jasa lantaran kecilnya gaji dan tuntutan kebutuhan keluarga.

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya Farah bekerja di PT Kelola Karya Bersama.

Sejak bergabung pada Maret 2014, dia ditempatkan sebagai resepsionis di Bank Bukopin area Tangerang.

"Dia join pada bulan Maret 2014. Langsung dimasukin ke Bank Bukopin. Farah sebagai resepsionis," ujar Corporate Secretary PT Kelola Karya Bersama, Gita Amelia, kepada wartawan ditemui di DKI Jakarta, Kamis (14/7/2016).

Selama bekerja di tempat tersebut, kata dia, Farah berkinerja secara baik dan berkridebilitas.

Pihaknya tak pernah melayangkan komplain kepada yang bersangkutan.

Saat masuk perusahaan itu, dia belum lulus kuliah.

Farah menyelesaikan masa studi S1 Jurusan Ekonomi pada bulan Juni lalu.

"Kami sesuai standar perusahaan. Di luar dari pekerjaan bukan tanggung jawab kami. Tidak ada kabar mengenai hal-hal kurang berkenan," kata dia.

Keluarga tahu Farah dekat dengan Calvin

Wartakota melansir keterangan kalau keluarga sudah tahu mengenai hubungan dekat antara Farah dan Calvin.

Walau tidak pernah bertemu dan berkenalan secara langsung, keluarga Farah Nikmah Ridhallah (24) mengetahui bahwa resepsionis Bank Bukopin tersebut sedang dekat Calvin Soepargo (53), pria paruh baya yang diduga membunuhnya.

"Kalau kenal sih nggak ya. Tapi denger namanya cukup sering. Memang sedang dekat, " kata Panca, paman Farah pada Rabu (13/7/2016).

Nama Calvin, kata Panca, pernah beberapa kali disebutkan oleh orangtua dan saudara Farah.

"Ya namanya anak kalau cerita ke orangtua, pasti kan kesebut nama orang yang lagi dekat sama dia. Cuma tahu kalau dia itu tinggal di Pantai Indah Kapuk, punya apartemen, dan seorang pengusaha. Kenalnya udah cukup lama juga sepertinya, beberapa bulan," kata Panca.

Namun, Panca tidak mengetahui detail, sedekat dan sespesial apa hubungan Farah dengan Calvin.

Pasalnya, Farah sendiri sebetulnya sudah memiliki pacar.

"Pacarnya almarhumah orang bank juga. Kalau namanya nggak tahu saya, " kata Panca.

Kamu kok keluarnya cepet?

Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Yuldi Yusman menuturkan kronologis kejadian keji yang dilakukan Calvin Soepargo, warga Pademangan. Jakarta Utara.

"Pelaku baru janjian dengan korban untuk bertemu di apartemen pelaku setelah menghubungi via telepon dan whatsapp pada Jumat, 8 Juli 2016."

"Kemudian setelah tiba, pelaku dan korban naik ke kamar dan melakukan hubungan intim," ujar Yuli.

Menurut keterangan, korban diimingi imbalan Rp 4 juta oleh pelaku dan korban berinisial F tersebut tidur hingga keesokan harinya.

"Keesokan harinya pelaku dan korban sempat makan siang dan pelaku masih mengajak korban untuk kembali berhubungan badan namun korban menolaknya," ujarnya.

"Kamu kok keluarnya cepet, ngapain diterusin lagi? Lagian saya juga sudah dicari orang tua saya," ujar Yuldi menirukan perkataan korban berdasarkan keterangan pelaku yang berbisnis sarang burung walet ini.

Pelaku kecewa dan tersinggung atas ucapan korban hingga akhirnya memukul bagian kepala belakang korban hingga terjatuh lalu dicekik.

"Akhirnya korban meninggal, lalu dimasukkan ke box plastik dialaskan sprei kemudian dikasih kapur barus, dilakban rapi dan diikat tali hingga akhirnya dibuang ke kolong tol dengan troli dari apartemen," katanya. (Tribunnews/Fitri Wulandari/Glery Lazuardi/Wartakota/Banu Adikara)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas