Kisah Aiptu Ponijian, Polisi Menteng yang Temukan Gelandangan di Jalanan Lalu Memandikannya
“Awalnya saya mengira penemuan mayat,” ujar Aiptu Ponijan.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi Aiptu Ponijan, tugas polisi tak melulu urusan penegakan hukum. Sikap humanis dikedepankannya sesuai semboyan Polri yaitu melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat.
Prinsip itulah yang tertanam dalam jiwa Aiptu Ponijan, anggota Polsek Menteng yang kini menjabat sebagai Kapolsubsektor Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.
Nama pria asal Indramayu, Jawa Barat ini sempat ramai diperbincangkan publik saat dipergoki memandikan pria gelandangan .
Tindakan kemanusiaan yang dilakukan oleh lelaki yang kerap menjadi Kasubsektor di jajaran Polsek Jakarta Pusat ini berlangsug pada Sabtu (25/6/2016) lalu usai menjalani tugas piket.
Ketika itu dirinya mendapat laporan dari warga ada seorang pria paruh baya tergeletak di jalanan.
“Awalnya saya mengira penemuan mayat,” ujar Aiptu Ponijan seperti dikutip Tribunnews.com dari Facebook Poldametrojayadotinfo.
“Dikabarkan pula, orang itu sudah tergelatak selama tiga hari,” Aiptu Ponijan menambahkan.
Begitu tiba di lokasi, pria berusia 56 tahun itu ternyata masih bernafas, kendati tubuhnya sudah lemas.
Melihat kondisi itu, sigap Aiptiu Ponijan mengevakuasi pria malang itu ke rumah seorang warga dengan cara menggendong.
Di rumah warga itu, Aiptu Ponijan bergegas memandikan lelaki yang belakangan diketahui bernama Yunardi itu.
Tindakan terpuji Aiptu Ponijan, rupanya memancing anak buahnya dan warga untuk membantu membersihkan lelaki tersebut. Setelah dimandikan , kemudian dipakaikan baju.
Selanjutnya lelaki itu dibawa ke RSUD Budi Asih, Cawang, Jakarta Timur untuk diberikan tindakan medis. Dan di rumah sakit itu, pria paruh baya itu meninggal dunia.
Sehari kemudian, Aiptu Ponijan menerima telepon dari salah seorang wanita yang mengaku sebagai cucu dari lelaki tersebut. Korban tercatat asal Palembang, Sumatera Selatan, yang tinggal di Kelurahan Sukasari, Tangerang, Banten.
“Yah tugas polisi sebagai pengamanan, pelindung, pengayom, sesuai dengan amanah pimpinan Polri yang telah selalu ditekan pada seluruh jajaran se Indonesia, kami hanya bersifat kemanusiaan,” ujar Aiptu Ponijan.