Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ramadhan Pohan Ditetapkan Tersangka, Netizen Bilang 'Saya Prihatin'

Beberapa menyatakan trenyuh dengan kondisi Partai Demokrat bahkan ada yang menyindir dengan meramalkan ke depan tinggal SBY dan Ruhut Sitompul.

Penulis: Robertus Rimawan
zoom-in Ramadhan Pohan Ditetapkan Tersangka, Netizen Bilang 'Saya Prihatin'
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Ramadhan Pohan berdiskusi terkait Sidang Paripurna DPR RI tentang RUU Pilkada, di Jakarta, Sabtu (27/9/2014). RUU Pilkada melalui DPRD yang mengundang polemik di masyarakat telah disahkan menjadi Undang-Undang oleh DPR RI pada Kamis 25 September lalu. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Sebelumnya diberitakan, Mantan calon Wali Kota Medan, Ramadhan Pohan, dijemput paksa petugas Ditreskrimum Polda Sumut dari rumahnya di Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Ruhut mengaku dimintai tolong

Ruhut mengaku sempat mendapatkan pesan singkat dari Ramadhan Pohan sebelum ditangkap Polda Sumatera Utara.

Ruhut mengaku sering dihubungi Ramadhan Pohan.

Namun, ia jarang mengangkat telepon dari mantan anggota DPR.

"Tapi saya tidak angkat karena saya tidak tahu, tadi pagi saya baru baca SMS-nya," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Ruhut pun menyebut bunyi SMS Ramadhan Pohan yang diterima dirinya.

Berita Rekomendasi

"Bang, saya di Cikini ini ada reserse dari Polda Sumut tolong lah bang, telepon balik Kapolda karena saya mau dibawa ke Cengkareng mau dibawa ke Medan malam ini."

Anggota Komisi III DPR tersebut kemudian menceritakan Pohan awalnya menghubungi dia setahun yang lalu.

Saat itu, Pohan kalah dalam Pilkada Medan dan meminta bantuan Ruhut.

"Dia bilang begini bang tolong bantu aku, kenapa? Saya dikejar debt collector padahal saya tidak punya utang."

"Maka itu saya selalu mengingatkan kepada kader Demokrat jangan bermain api. Ini yang melaporkan adalah tim suksesnya, sudah kalah jadi lah hutang itu kan ceritanya," imbuhnya.

Ruhut pun meminta Pohan menghadapi kasus tersebut.

Karena, ia mengingat pesan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang melarang mengintervensi kasus hukum.

"Partai Demokrat dengan tegas bahwa partai kami ada pakta intergeritas. Kalau masalah pribadi selesaikan secara pribadi."

"Partai tidak akan intervensi kami sangat menghormati hukum," ujarnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas