Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Panitera PN Jakarta Utara Pernah Pinjam Rp 1,2 Miliar Ke Anggota DPR Sareh Wiyono

Sareh adalah bekas ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara dan disebut dekat dengan seluruh pegawai

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Panitera PN Jakarta Utara Pernah Pinjam Rp 1,2 Miliar Ke Anggota DPR Sareh Wiyono
Tribunnews.com/ Eri Komar Sinaga
Anggota Komisi II DPR RI dari Gerinda, Sareh Wiyono. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- PANITERA Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Utara Rohadi terungkap pernah hendak meminjam uang Rp 1,2 miliar kepada anggota Komisi II DPR RI dari fraksi Partai Gerindra Sareh Wiyono. Uang tersebut hendak digunakan Rohadi untuk melengkapi pembangunan rumah sakit miliknya di Indramayu, Jawa Barat.

"Pak Rohadi bilang bahwa dia ada ke Pak Sareh pinjam uang. Mau pinjam 1,2 (miliar)," kata kuasa hukum Rohadi, Tonin Singarimbun, di KPK, Jakarta, Senin (25/7/2016).

Rohadi dan Sareh pernah bekerja bersama-sama. Sareh adalah bekas ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara dan disebut dekat dengan seluruh pegawai.

Menurut Tonin, permintaan uang tersebut disampaikan langsung Rohadi saat menyambangi Sareh di DPR RI. Waktu itu, Rohadi mampir usai mengikuti pelantikan ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

Saat pertemuan tersebut, Sareh mengaku tidak memiliki uang sebanyak itu. Uang tersebut, kata Tonin, akan digunakan untuk melengkapi fasilitas lab darah kepunyaan Rohadi. Alat-alata laboratroium darah itu harus segera dilengkapi karena izin rumah sakit dalam waktu dekat akan ditertibkan.

"Labnya sudah jadi. Tapi obatnya belum ada. Mesti bayar beli," kat dia.

Tonin kemudian mengatakan kliennya akhirnya berhasil mendapatkan pinjaman uang Rp 700 juta dari orang lain. Rohadi kembali menyambangi Sareh di DPR RI untuk melaporan sudah mendapatkan uang. Saat di ruangan Sareh, Tonin kemudian meminjam kardus kacang dua kelinci. Kardus tersebut untuk wadah uang Rp 700 di mobil Rohadi.

BERITA TERKAIT

"Kebetulan pak Sareh kan ada kacang dua kelinci. Diminta kardusnya. Kaitan sama Pak Sareh di situ. Masak gara-gara kardus orang kena," kata Tonin.

Uang yang sudah dimasukkan ke dalam kardus tersebut seyogianya diantar oleh sopir Rohadi, Nurzaman, ke Indramayu sepekan sebelum ditangkap Tim Satgas KPK. Rohadi ditangkap awal Juni lalu.

Sekadar informasi, KPK pada pekan lalu memeriksa Sareh terkait suap kepada Rohadi. Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati, mengatakan pemeriksaan tersebut karena diduga uang Rp 700 mobil yang ditemukan di mobil Rohadi berasal dari Sareh.

"Diduga pemberian uang itu dari Sareh dan kasusnya ditangani R (Rohadi). Di luar kasus SJ (Saipul Jamil), penyidik masih minta keterangan lebih lanjut soal ini," kata Yuyuk.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas