Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buruh Pabrik Tega Cabuli Keponakan Sendiri

Kasus pencabulan ini terkuak saat warga memperoleh informasi dari kerabat korban

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Buruh Pabrik Tega Cabuli Keponakan Sendiri
kompas.com
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Entah setan apa yang merasuki pikiran MA (23), seorang pemuda di Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi ini.

MA yang bekerja sebagai buruh pabrik itu tega mencabuli keponakannya sendiri berinisial KP (5) hingga alat vitalnya rusak seperti luka.

Ketua RT setempat, Misbahudin, mengatakan, kasus pencabulan ini terkuak saat warga memperoleh informasi dari kerabat korban pada Senin (8/8/2016) lalu.

Saat itu, kerabat tersebut mengaku bahwa kelamin KP kerap kesakitan bila buang air kecil. Dari informasi itu, warga berinisiatif membawa KP ke Puskesmas setempat untuk diperiksa.

Dari pemeriksaan tersebut, kata dia, terdapat luka lecet di kelamin KP yang diduga akibat pencabulan. Warga lalu berinisiatif melaporkan hasil pemeriksaan tersebut ke kantor pos polisi setempat.

Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa KP dicabuli oleh pamannya sendiri. Sementara MA saat hendak ditangkap, langsung melarikan diri.

"Korban yang bercerita bahwa mendapat perlakuan yang tidak senonoh oleh pelaku," kata Misbahudin. "Oleh petugas kepolisian, laporan itu lalu dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim Polresta Bekasi Kota untuk diproses," tambah Misbahudin pada Rabu (10/8/2016).

Berita Rekomendasi

Menurut dia, selama ini korban tinggal di sebuah rumah bersama paman dan kerabat dekatnya.

Sedangkan, orangtuanya tengah bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi sejak setahun lalu.

Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Kota, Iptu Evi Fatna membenarkan laporan tersebut. Adapun laporan tersebut telah diterima pada Selasa (9/8) malam. "Kini penyidik sedang memintai keterangan sejumlah saksi atas laporan itu," ujar Evi.

Evi mengatakan, untuk memastikan bocah perempuan itu menjadi korban pencabulan, pihaknya masih menunggu hasil visum dari rumah sakit.

Oleh karena itu, hingga kini belum ada penetapan tersangka. "Itu kan baru dugaan, tapi tetap kami proses kasusnya," kata Evi.

Komisioner KPAI Kota Bekasi, Sugeng Wijaya menambahkan, pihaknya tengah memberi pendampingan terhadap korban.

Kondisi terakhir korban sudah di RSUD Kota Bekasi untuk mendapatkan visum. "Karena pelaku orang terdekat, korban jadi menutup diri," ujar Sugeng. (Fitriyandi Al Fajri)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas