Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lukisan Mirip DN Aidit di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Dicopot

Foto lukisan tersebut bahkan banyak diunggah ke media sosial dan ada foto editan yang memperlihatkan figur mirip DN Aidit

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Lukisan Mirip DN Aidit di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Dicopot
Tribunnews.com/Hendra Gunawan
Seorang calon penumpang pesawat sedang berjalan di dekat gambar tokoh-tokoh Indonesia di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setelah sempat ditutup dengan kain berwarna putih, lukisan # The Indonesia Idea (.ID) karya Galam Zulkifli di Terminal 3 New Bandara Soekarno-Hatta telah diturunkan pada Jumat (12/8/2016) sore.

Penurunan dilakukan setelah mempertimbangkan perbincangan netizen yang menyinggung tentang adanya figur mirip Ketua Umum Partai Komunis Indonesia Dipa Nusantara Aidit di dalam lukisan tersebut.

"Lukisannya sudah diturunkan untuk sementara ini, karena menimbulkan polemik di media sosial. Kami turunkan sementara sambil menunggu kabar dari kurator untuk menjelaskan tentang lukisan tersebut," kata Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo kepada Kompas.com.

Secara terpisah, Head of Corporate Secretary and Legal PT Angkasa Pura II Agus Haryadi juga telah menghubungi Galam untuk memastikan apakah figur yang dimaksud benar DN Aidit atau tokoh lain. Namun, sampai siang tadi, Galam belum merespons panggilan Agus.

Sejak Kamis (11/8/2016), netizen ramai membicarakan tentang figur mirip DN Aidit di salah satu lukisan yang terpasang di Terminal 3 New Bandara Soekarno-Hatta. Foto lukisan tersebut bahkan banyak diunggah ke media sosial dan ada foto editan yang memperlihatkan figur mirip DN Aidit dengan lebih jelas.

Dari deskripsi singkat lukisan tersebut, menceritakan makna tentang kaleidoskop bangsa Indonesia, dari jauh sebelum hingga setelah kemerdekaan Republik Indonesia. Sosok yang ditampilkan oleh Galam dalam lukisan tersebut ada 400 tokoh.

Mereka merupakan tokoh yang pernah menorehkan sejarah dan riwayat bangsa Indonesia, terlepas dari sejarah yang baik sampai sejarah yang kelam. (Andri Donnal Putera)

BERITA TERKAIT
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas