Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bus Bandros untuk Angkut Peraih Medali Emas Olimpiade itu Idenya Simon Jonatan

Bus Bandros dipilih untuk mengarak pahlawan olahraga sekembalinya dari Olimpiade Rio 2016 melintasi jalan protokol dari kantor Kementerian Pemuda dan

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Bus Bandros untuk Angkut Peraih Medali Emas Olimpiade itu Idenya Simon Jonatan
ist

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bus Bandros dipilih untuk mengarak pahlawan olahraga sekembalinya dari Olimpiade Rio 2016 melintasi jalan protokol dari kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menuju Istana Negara pada Rabu (24/8).

Sambutan hangat pun terlihat diberikan masyarakat. Seluruh pengendara menghentikan laju kendaraannya, anak-anak sekolah juga berbaris di sisi jalan hanya untuk melihat dan melambaikan tangan kepada peraih medali emas cabang bulu tangkis, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir serta dua orang atlet angkat beban peraih medali perak, Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan yang melintas.

Ada yang menarik dari hiasan bus Bandung Tour on The Bus atau dikenal dengan nama bus Bandros yang dulunya pernah dipakai arak-arakan Tim Persib Bandung ketika menjuarai ISL tahun 2014 silam. Beberapa logo Extra Joss terpampang di beberapa sisi bus. Usut punya usut, ternyata bus tersebut digagas oleh PT Bintang Toedjoe selaku produsen Extra Joss.

Presiden Direktur Bintang Toedjoe, Simon Jonatan mengaku tidak percaya jika ide yang datang spontan akhirnya dapat terlaksana dengan baik. Sebab hanya dalam waktu kurang dari 12 jam, bus yang tidak terpakai di Bandung itu harus dilarikan ke Jakarta untuk diperbaiki sekaligus dihias.

"Saya sodorkan kepada menteri, agar dilakukan arak-arakan dan konvoi. Menteri pun setuju dan meminta bus terbuka dan kita pilih bus Bandros. Tapi yang buat tegang, persiapan itu kurang dari 12 jam. Karena bus harus diperbaiki dan dihias, posisinya juga ada di Bandung," cerita Simon usai penyerahan donasi kurban bersama NU Care-Lazisnu dan Lazismu di kantor Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (24/8).

lewat dukungan Kemenpora, Kepolisian serta Pemerintah Kota Bandung, bus yang semula berwarna biru muda itu pun sukses terparkir di halaman Kantor Kemenpora dan disulap dengan kombinasi warna merah putih. Selain itu, semua simbol negara juga disematkan dalam setiap sisi bus.

"Kemenpora minta bus itu dirubah, didandanin nuansa 17-an, kombinasi merah putih dan harus bisa dipakai dalam 12 jam ke depan. Jadi mirip cerita Roro Jonggrang dan Bandung Banduwoso, waktunya sedikit dan tidak ada kata tidak bisa buat para atlet kita," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Walau ide berhasil dituangkan, Simon mengaku tidak lantas jumawa. Pihaknya justru berharap dapat terus membantu para atlet Indonesia untuk menorehkan prestasi, baik ditingkat nasional dan internasional.

"Kita hanya ingin agar semua atlet di semua cabang olahraga bisa berprestasi. Seperti bus ini, kami jelas bangga, walaupun kami tidak ikut di atas ataupun jadi supirnya," pungkas Simon.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas