Minta Warga Jakarta Tak Memilihnya, Ahok: 'Pilih Saya Tambah Menderita Lima Tahun'
Ahok mengimbau kepada warga agar tidak memilihnya pada pesta demokrasi di ibu kota 15 Februari 2017.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengimbau kepada warga Jakarta agar tidak memilihnya dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
Ahok yang mengenakan sadariah atau pakaian adat betawi putih dengan sarung kotak-kotak, celana bahan dan peci hitam menghadiri acara pengukuan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ahok hadir berkisar pukul 08.00. Ahok berkesempatan memberikan kata sambutan, di depan ratusan warga rumah susun sewa Pesakih, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (25/8/2016).
Ahok mengimbau kepada warga agar tidak memilihnya pada pesta demokrasi di ibu kota 15 Februari 2017. Terutama bagi warga yang kesal karena tidak bisa menjual rusunnya.
"Kalau tidak suka sama saya tidak apa-apa. Asal jangan jual-beli rusun. Kalau tidak suka sama saya, tidak usah demo. Lebih baik tidak usah pilih saya 15 Februari 2017," ujar Ahok.
Ahok mengatakan warga yang berniat melangsungkan transaksi jual-beli rusun, akan menderita selama lima tahun, bila kembali memilihnya dalam Pilkada.
"Kalau pilih saya tambah menderita selama lima tahun. Karena saya pasti 'neken', untuk tidak boleh nyolong, tidak boleh lagi tarik uang tunai (Kartu Jakarta Pintar). Ini namanya beradab," kata Ahok.
Saat menghadiri acara, Ahok didampingi para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, semisal Sekretaris Daerah Jakarta Saefullah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jupan Royter, Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi, dan pejabat lainnya.