Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profesor Beng Ong Dideportasi dan Dicekal 6 Bulan Masuk ke Indonesia

"Rencananya besok pagi akan kami pulangkan ke Australia dari Singapura," kata Tato.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Profesor Beng Ong Dideportasi dan Dicekal 6 Bulan Masuk ke Indonesia
Tribunnews.com/Amriyono Prakoso
Kepala Kantor Imigrasi Klas I Jakarta Pusat, Tato Juliadin (kiri) memberikan keterangan pers mengenai status Profesor Beng Ong di Kantornya, Jakarta, Selasa (6/9/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  -  Kepala Kantor Imigrasi Klas I Jakarta Pusat, Tato Juliadin, menyatakan bahwa Profesor Beng Beng Ong (OBB) selaku saksi ahli yang dihadirkan oleh pihak Jessica Kumala Wongso telah menyalahi administrasi keimigrasian.

Prof Beng Ong bersaksi sebagai ahli patologi forensik dari Australia yang didatangkan kuasa hukum Jessica dalam sidang pembunuhan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kemarin.

Baca Juga : Perang Intelektual Sidang Kasus Kematian Mirna, Siapa Pemenangnya?

Menurut Tato, berdasarkan pasal 75 UU No 6 Tahun 2011 tentang Imigrasi maka yang bersangkutan akan dideportasi dan dicekal masuk ke Indonesia selama 6 bulan.

beng-beng-ong-nih2_20160906_192641.jpg
Yudi Wibowo Sukinto, Ahli Patologi Forensik Profesor Beng Beng Ong, dan Hidayat Bostam, seusai Ong diperiksa pihak Imigrasi Jakarta Pusat, Selasa (6/9/2016).

Meskipun dari hasil pemeriksaan tidak ada unsur pidana yang ditemukan saat melakukan pendalaman kepada Profesor  Beng Ong dan juga kuasa hukum Jessica, Yudi Wibowo serta Hidayat Boestam.

"Terbukti, OBB telah menyalahi aturan keimigrasian dan akan dideportasi ke negara asalnya dan dicekal selama 6 bulan untuk masuk ke Indonesia," jelas Tato di kantornya, Jakarta, Selasa (6/9/2016).

"Rencananya besok pagi akan kami pulangkan ke Australia dari Singapura," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Tato menjelaskan ahli Patologi Forensik yang telah  bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas kasus Jessica Kumala Wongso tersebut memakai bebas visa wisata, seharusnya izin tinggal terbatas.

"Karena ini memakai bebas visa wisata, tapi yang bersangkutan justru beracara di persidangan," kata Tato.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas