Nachrowi Ramli Tampik Tudingan Ahok Bamus Betawi Berpolitik
"Kita sampaikan bahwa kita kaum Betawi juga punya keinginan. Banyak anak-anak Betawi sekarang yang sudah maju, sudah siap, pingin jadi pemimpin,"
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nachrowi Ramli menyebut Badan Musyawarah (Bamus) Betawi bukan orgagnnisasi politik.
Namun, mantan Ketua Bamus Betawi tersebut mengatakan tidak salah bila orang-orang di Bamus yang merupakan masyarakat Betawi memiliki aspirasi soal pemimpin Jakarta yang ideal.
"Jangan salah interpretasi, Bamus (Betawi) bukan berpolitik, tapi kami punya aspirasi dan menyampiakan niat kami, " ujar pria yang akrab disapa Nara tersebut di gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).
Untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, satu jalur untuk bisa mengusung calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur adalah melalui partai politik.
Karena itu satu rekomenasi dari Bamus Betawi disampaikan kepada partai politik.
"Kita sampaikan bahwa kita kaum Betawi juga punya keinginan. Banyak anak-anak Betawi sekarang yang sudah maju, sudah siap, pingin jadi pemimpin," jelasnya.
Nara yang juga merupakan Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta itu menampik tudingan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menganggap pengurus Bamus Betawi sudah berpolitik.
Serta memanfaatkan organisasi masyarakat (ormas) Bamus Betawi untuk kepentingan politik.
Tak hanya itu, Ahok menyebut Bamus Betawi tiap tahunnya menggunakan dana dari Pemerintah PRovinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk politik.
Ahok pun mengancam aliran dana itu akan dihentikan.
Namun, menurut Nara ancaman penghentian tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
"Kalau diancam soal duit, bagi orang Betawi soal duit kecil," ucapnya.