Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seberapa Jauh Rasa Benci Jessica Terhadap Almarhum Mirna, Ini Penjelasan Ahli Psikiatri

"Tidak ada yang tidak mungkin dalam kedokteran. Kemungkinan itu ada. Seorang pendiam bisa agresif. Kalau bicara mungkin. Semua mungkin."

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Seberapa Jauh Rasa Benci Jessica Terhadap Almarhum Mirna, Ini Penjelasan Ahli Psikiatri
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Terdakwa Jessica Kumala Wongso didampingi kuasa hukumnya Otto Hasibuan saat mendengarkan keterangan saksi ahli di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2016). Sidang yang ke 19 ini, masih beragendakan mendengarkan keterangan saksi ahli. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli Psikiatri dari Rumah Sakit Marzuki Mahdi, Firmansyah, memberikan keterangan di sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (15/9/2016) malam.

Selama bekerja 24 tahun di bidang psikiatri, Firmansyah menilai, seseorang bisa bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan. Kemudian, seseorang itu berkompeten dimintai keterangan di persidangan.

Di kesempatan itu, Otto Hasibuan, penasehat hukum Jessica Kumala Wongso, menanyakan hasil pemeriksaan Saksi Ahli Psikiatri Forensik dari Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM), Natalia Widiasih Rahardjanti terhadap Jessica.

Menurut Otto, Natalia berkesimpulan terdakwa tak menunjukkan rasa benci kepada Mirna.

"Apa pendapatnya bisa dipertanggungjawabkan? Apakah seandainya ada eskalasi emosi dari terdakwa, eskalasi berubah jadi buruk dan seseorang melakukan kejahatan," tanyanya.

Setelah menanyakan itu, Firmansyah menjawab. "Dilihat dahulu dari guideline. Kalau semua unsur membuat kesimpulan terpenuhi. Tentu hasil bisa lebih valid," kata ahli di PN Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).

"Tidak ada yang tidak mungkin dalam kedokteran. Kemungkinan itu ada. Seorang pendiam bisa agresif. Kalau bicara mungkin. Semua mungkin," kata Firmansyah.

Berita Rekomendasi

Lantas, Otto kembali menanyakan mengenai semua orang bisa mengalami hal yang sama apabila menerima tekanan. Jadi tidak spesifik terhadap terdakwa

Menurut ahli "Iya. Salah satu diagnosis yang sering dibuat gangguan organik," tambahnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas