Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok Sebut Megawati Marah Karena Ada Isu SARA

Dasa Prasetya berisi sepuluh butir pemikiran kebangsaan mengenai usaha pemberdayaan dan pemerataan kesejahteraan Rakyat.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ahok Sebut Megawati Marah Karena Ada Isu SARA
TRIBUNNEWS / IRWAN
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok asik memotret saat pengumuman namanya menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (20/9/2016) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri marah melihat kondisi politik di Jakarta, terutama mengenai adanya seruan jangan memilih pemimpin karena melihat dari etnisnya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hadir dalam rapat pleno Pengurus DPP PDIP di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar Nomor 27, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/9/2016) kemarin.

Megawati kepada Ahok berharap, Ahok bisa menerapkan Dasa Prasetya PDIP, yang merupakan arah umum perjuangan PDIP, dalam menerapkan ideologi Pancasila 1 Juni 1945. Sesuai apa yang diinginkan pendiri bangsa Soekarno.

"Kalau Bu Mega kan jelas. Di dalam konsep Bu Mega, Bung Karno kan ingin Pancasila benar-benar dijalankan," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2016).

Dasa Prasetya berisi sepuluh butir pemikiran kebangsaan mengenai usaha pemberdayaan dan pemerataan kesejahteraan Rakyat. Salah satu poinnya, yakni menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, dan UUD 1945, serta menjaga kebhinekaan bangsa.

Karenanya Megawati, ucap Ahok, marah begitu tahu banyaknya organisasi masyarakat tertentu, yang berseru tidak memilih Ahok karena minoritas, atau beretnis Tionghoa. Menurut Mega, itu jelas mengusik Pancasila karena berunsur Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan atau SARA.

BERITA REKOMENDASI

"Makanya dia (Mega) marah, saya lihat salah lah kalau orang ngusul ke Bu Mega jangan pilih Ahok karena Ahok minoritas. Itu bahaya SARA, tambah ngamuk dia, tambah marah," ucap Ahok.

Pada kegiatan "Tausyiah dan Doa untuk Gubernur DKI Muslim", Imam Besar Front Pembela Islam Muhammad Rizieq Shihab, sempat memberikan seruan agar ribuan jemaah yang hadir tidak memilih pemimpin yang bukan muslim.

Rizieq menjadi penceramah dalam acara Silaturahmi Akbar itu. Saat memberikan ceramah, Rizieq mengimbau kepada jemaah untuk memilih pemimpin muslim. Rizieq berpendapat banyak sosok yang memiliki kemampuan yang baik untuk memimpin Jakarta. Dia menyebut, Yusril Ihza Mahendra.

Rizieq menilai Yusril sebagai sosok yang baik dan seorang pemimpin partai Islam. Selain itu, kata Rizieq, masih ada Sandiaga Uno seorang yang dinilai sebagai pengusaha sukses. Rizieq juga menyebut nama Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas