Anggota Komisi II: Pilkada DKI Harus Jadi Cermin Demokrasi di Indonesia
Tiga pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta sudah mendaftar ke KPU DKI Jakarta.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta sudah mendaftar ke KPU DKI Jakarta.
Ketiga pasang itu adalah Ahok-Djarot, Agus-Sylviana dan Anies-Sandiaga.
Proses formulasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta itu cukup menyita perhatian.
Hal itu dikarenakan para elite-elite parpol turun tangan langsung untuk menentukan bakal calon gubernur dan wakil gubernur itu.
Panasnya persaingan menjelang pelaksanaan Pilkada DkI Jakartaa pun mendapat perhatian dari aggota Komisi II DPR RI, Rahmat Hamka.
Rahmat berharap pesta demokrasi yang tersaji di Pilkada berjalan lancar.
"Pilkada DKI diharapkan jadi cermin pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Karena posisinya yang sangat strategis sebagai Ibu Kota dan juga tingkat kompleksitasnya," kata Rahmat saat dikonfirmasi, Sabtu (24/9/2016).
Politikus PDI Perjuangan itu menuturkan, kualitas demokrasi secara substansi harus bertanggung jawab terhadap pelaksaan Pilkada itu sendiri.
Dia mengingatkan agar jangan sampai ada praktek-praktek yang justru menodai demokrasi seperti mempermasalahkan SARA.
"Program ide dan gagasan yang seharusnya dikedepankan. Suguhkan sesuatu yang bisa dipahami masyarakat bahwa daripada demokrasi adalah kesejahteraan," tuturnya.
Masih kata Rahmat, partai politik sebagai pilar demokrasi punya kewajiban dan tanggung jawab penuh untuk menjaga kualitas demokrasi.
Menurutnya, seluruh warga berharap semua kandidat bisa menampilkan wajah demokrasi yang sehat.
"Tidak boleh ada upaya-upaya diskriminasi dan intimidasi," ujarnya.