Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Susi Pudjiastuti: Reklamasi Jakarta Bisa Sebabkan Banjir

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memperkirakan, reklamasi di Teluk Jakarta dapat menimbulkan banjir.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Susi Pudjiastuti: Reklamasi Jakarta Bisa Sebabkan Banjir
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kri) bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melihat barang bukti hasil penyelundupan di Terminal Petikemas Kalibaru Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (13/9/2016). Ditjen Bea dan Cukai bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Polri berhasil menggagalkan penyelundupan produk perikanan berupa 10 kontainer ikan Makarel beku, satu kontainer cumi beku dan 71.250 ekor bayi lobster serta bahan pembuat bom berupa Amonium Nitrat sebanyak 166.475 Kg. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memperkirakan, reklamasi di Teluk Jakarta dapat menimbulkan banjir.

Menurut Susi, reklamasi bisa membuat wilayah daratan semakin panjang, sehingga pergerakan aliran air dari hulu ke hilir semakin lambat.

"Kalau kita orang lingkungan hidup, dengan semua pembangunan Jakarta ini, terutama tata kelola air, kami sih bilang Jakarta banjir ya tidak aneh," kata Susi di Jakarta, Selasa (4/10/2016).

Menurut Susi, program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meluruskan sungai-sungai membuat aliran air menjadi cepat.

Di sisi lain, reklamasi justru membuat jarak pantai semakin jauh.

Belum lagi, kata Susi, daerah aliran sungai yang terjadi sedimentasi membuat luas sungai menjadi sempit. Akibatnya, air yang tertahan meluap dan mengakibatkan banjir.

"Memangnya air berkurang setiap tahun? Tidak. Air tetap sama tiap tahun datangnya. Tapi permukaan dasar sungai naik, berarti daya tampung air kurang," kata Susi.

Berita Rekomendasi

Menurut dia, pemerintah sudah melakukan langkah yang benar dengan membawa masalah reklamasi ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), untuk dikaji lebih mendalam.

Salah satunya, untuk memastikan analisis dampak lingkungan diselesaikan secara komprehensif.

Penulis: Abba Gabrillin

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas