Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sandiaga Uno Tantang Ahok Buka-bukaan Dana Kampanye

Sandi mengajak sang Gubernur yang berniat mempertahankan jabatannya itu untuk ikut buka-bukaan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sandiaga Uno Tantang Ahok Buka-bukaan Dana Kampanye
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memberi sambutan saat mewakili ayahnya menerima penghargaan di Kantor Kemenkes, Jakarta, Kamis (6/10/2016). Sandiaga Umo mewakili ayahnya Razif Halik Uno menerima penghargaan dari RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan atas peran keluarga Uno dalam upaya promotif dan preventif kesehatan jiwa. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menghabiskan uang hingga Rp 29,3 miliar dalam 11 bulan terakhir memperkenalkan diri ke masyarakat.

Uang tersebut murni diperoleh dari koceknya sendiri.

Kepada wartawan di posko Sandiaga Uno, di Jalan Melawai, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2016), Sandiaga atau yang akrab dipanggil Sandi itu mengku sengaja buka-bukaan soal duit yang terpakai selama ini untuk memulai budaya baru soal transparansi.

"Ini Inisiatif dari saya. Alhamdulilah kalau diikuti calon yang lain," kata salah satu pengusaha kaya muda ini.

Ia menduga kandidat lain seperti bakal Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maupun pasangan Agus Harimurti Yudoyono - Sylviana Murni, tidak begitu banyak mengeluarkan uang.

Pasalnya mereka baru muncul di publik akhir September, setelah partai pengusung masing-masing mengumumkan nama mereka.

Namun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, sudah memulai gerakannya sejak tahun lalu.

Berita Rekomendasi

Sandi mengajak sang Gubernur yang berniat mempertahankan jabatannya itu untuk ikut buka-bukaan dana kampanye.

"Yang aktif bersosialisasi itu cuma saya dan pak Basuki, (ajakan) itu ditujukan ke pak Basuki," ujarnya.

Bila Ahok ternyata berani menempuh langkah yang sama, yakni buka-bukaan soal dana kampanye, maka laporan tersebut menurut Sandi bisa dibandingkan dengan laporannya, sehingga masyarakat bisa menilai secara ojektif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas