Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suhandi Todong Mardiansyah Karena Tak Punya Duit Untuk Beli Rokok

Suhandi yang ingin membeli rokok saat itu, nekat menggasak uang yang ada di dalam dompet Mardiansyah sebesar Rp 34.000.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Suhandi Todong Mardiansyah Karena Tak Punya Duit Untuk Beli Rokok
Wartakota/Panji Baskhara Ramadhan
Suhandi (35), sang penodong leher Mardiansyah (17) dengan sebilah pisau, Minggu (23/10) siang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Seorang remaja yang bermukim di Jalan Sungai Tiram RT 003/002, Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Mardiansyah (17), ditodong lehernya dengan sebilah pisau oleh seorang pria, Suhandi (35), di angkutan umum U01 jurusan Tanjung Priok - Cakung Cilincing, pada Minggu (23/10) siang.

Suhandi yang ingin membeli rokok saat itu, nekat menggasak uang yang ada di dalam dompet Mardiansyah sebesar Rp 34.000.

Berawal kejadian, korban saat itu baru saja usai menyambangi kediaman orangtua angkatnya di Kawasan Kebon Baru, Cilincing.

Korban yang saat itu pulang dengan menggunakan angkutan umum, dan melintas di Kawasan RW 06 Gang Mencos, Kalibaru, Cilincing.

"Saat angkutan umum ini melintas di sekitaran RW 06, tepat di depan pos RW, korban sudah merasa gelisah dengan pria yang ada di dalam angkot, yang tak lain tak bukan pelaku yakni Suhandi. Korban semakin gelisah, saat korban pindah duduk di bangku, dan pelaku juga ikut-ikutan pindah," ungkap Kelapal Sub Bagian (Kasubag) Humas Polres Metro Jakarta Utara, Kompol HM Sungkono, Senin (24/10).

Saat korban pindah lokasi tempat duduk sedikit agak ke depan, lanjut Sungkono, Suhandi juga pindah tepat bersebelahan dengan korban.

Lalu Suhandi langsung merangkul korban, kemudian menodongkan pisau ke arah leher korban.

Berita Rekomendasi

"Saat itu di dalam angkot itu hanya ada korban dan pelaku, dan sopir. Sang sopir tahu jika ada aksi penodongan di dalam angkotnya tapi cuma bisa diam karena takut. Lalu, pelaku yang saat itu menaruh mata pisau ke leher, meminta paksa ke korban untuk mengeluarkan isi dompetnya. Memang isi di dalam dompet Mardiansyah saat itu hanya Rp 34.000," kata Sungkono kembali.

Mardiansyah yang menjadi korban penodongan ternyata punya nyali untuk melawan. Sungkono mengatakan, saat Suhandi yang tinggal di Jalan Kalibaru Barat, Kalibaru, tetap memaksa Mardiansyah untuk mengeluarkan isi dompet Mardiansyah.

"Korban (Mardiansyah) tiba-tiba dengan berani memukul wajah Suhandi dengan keras, hingga Suhandi ini terjerembab ke bangku belakang di dalam angkutan umum itu. Sang sopir berupaya menghentikan lajunya, dilanjut si Mardiansyah keluar dari angkutan umum dan berteriak-teriak sekencang mungkin. Petugas kepolisian kala itu sedang observasi wilayah, melihat Mardiansyah tengah berteriak panik," ungkapnya.

Sungkono melanjutkan, "Pelaku (Suhandi) kala melihat dan mendengar Mardiansyah yang saat itu terus-terusan berteriak, mencoba keluar dari dalam angkot, namun kembali wajah Suhandi dipukul dengan keras sehingga kembali terjatuh di dalam angkot. Saat petugas kepolisian tiba di lokasi, Suhandi langsung dibekuk dan digiring ke kantor polisi," papar Sungkono.

Dijelaskan Sungkono, saat dimintai keterangan, pelaku mengaku nekat melakukan penodongan lantaran hanya ingin membeli rokok.

Selain itu, Suhandi yang bekerja sebagai buruh serabutan, merupakan pelaku yang selalu membuat warga yang menggunakan transportasi umum resah.

"Memang pelaku dalam pengakuannya tersebut sudah sering melakukan penodongan di dalam angkutan umum. Diketahui, aksinya dilakukan sudah 3-6 bulan berjalan. Selain itu, pelaku ini beraksi hanya seorang diri kalau angkotnya itu dalam kondisi sepi akan penumpang," katanya. (Pasji Baskhara Ramadhan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas