Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok Diminta Gendong Anak-anak, Jadikan Monyet sebagai Bahan Candaan

Ahok berjalan kaki menyusuri pemukiman padat di Kebon Jahe. Lalu, sejumlah perempuan yang menggendong anak mendekati Ahok

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ahok Diminta Gendong Anak-anak, Jadikan Monyet sebagai Bahan Candaan
Dennis Destryawan/Tribunnews.com
Ahok menggendong anak 

"Dua pleton atau 60 orang kami turunkan, bukan pengawalan tapi sebagai bagian pengamanan," katanya.

Pengawalan terhadap calon gubernur DKI sudah ditetapkan oleh Polda Metro Jaya.
Teknisnya, setiap calon gubernur dikawal 13 polisi. Pengawalan tersebut berlaku sejak KPU menetapkan nama-nama calon gubernur/wakil gubernur hingga selesainya tahapan pilgub DKI.

Pada kesempatan itu, Ahok menyatakan, warga sering salah paham tentang karakternya. Menurut Ahok, sejumlah warga mengira dirinya galak karena terpengaruh media massa, khususnya televisi, yang kerap menyorot wajahnya ketika sedang marah.

"Orang suka salah paham sama saya karena saya ngomong terlalu cepat. Terus kalau di TV, kesannya Ahok galak," kata Ahok.

Padahal, Ahok mengaku, wajahnya lebih mirip pelawak. "Kan gak ada muka galak, (yang ada) muka pelawak," ujar Ahok menunjuk dirinya sendiri.

Ahok mengaku, ada warga yang heran ketika bertemu langsung dengan dirinya. Warga tersebut menilai sikap Ahok berbeda dari kesan yang ia tangkap ketika melihat Ahok di televisi. "Kok beda sama di TV ya. Kok di TV galak banget," ujarnya.

Ahok mengaku, sesungguhnya ia tak suka memarahi anak buah. Namun terhadap PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Ahok mengatakan, ia harus bersikap keras. Alasannya, para PNS sudah digaji sangat layak sehingga mereka harus bekerja sebaik-baiknya.

Berita Rekomendasi

Ahok menyatakan, jalanan dan sungai di Jakarta yang semakin bersih merupakan hasil kerja PNS yang makin baik. "Kenapa bersih, karena aku pecat-pecatin yang malas. Sisanya yang bagus-bagus, akhirnya jadi bagus juga Jakarta," katanya.

Ahok menyatakan, PNS DKI level terendah digaji Rp 13 juta per bulan. "Jadi kalau digaji segitu tapi gak mau mengabdikan diri ke masyarakat, pantaslah saya berhentikan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Basuki Tjahaja Purnama juga menjelaskan program-program subsidi pemerintah DKI Jakarta yang sudah digulirkan dalam bidang kesehatan, pendidikan, transportasi bahkan perumahan.

"Transportasi lagi bagus-bagusnya. Kami sedang coba, bayar Rp 3.500 (tarif bus (dengan Transjakarta) bisa ke mana saja. Transjakarta makin lama-makin baik," katanya. (tribunnews/dennis/fitri/rizal/kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas