Golkar Sebut Penolak Ahok Dilakukan 'Kelompok' Mengatasnamakan Warga
DPD I Golkar tetap konsisten mengusung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI Jakarta.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPD I Golkar tetap konsisten mengusung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI Jakarta.
Ketua DPD I Golkar Fayakhun Andriadi mengatakan pihaknya terus melakukan konsolidasi mesin partai di 30.246 RT di Jakarta.
"Kami berdialog dengan masyarakat, silent majority di Jakarta masih menginginkan Ahok," kata Fayakhun melalui pesan singkat, Selasa (15/11/2016).
Fayakhun juga berkomentar mengenai adanya penolakan sekelompok orang saat Ahok berkampanye. Ia mengatakan Ahok ditunggu warga yang akan didatangi.
"Tadi ditolak oleh kelompok yang "mengatasnamakan" warga. Warganya sendiri juga jadi jengkel," kata Fayakhun.
Anggota Komisi I DPR itu mengakui banyak 'kelompok' di wilayah, yang mengatasnamakan warga. Menurut Fayakhun hal itu tidak sehat dalam perjalanan demokrasi.
"Karena semua orang berhak saling ketemu, saling mengenal, tanpa dihalang-halangi oleh kelompok-kelompok tertentu, apalagi mengatasnamakan warga," kata Fayakhun.
Fayakhun mencontohkan saat cawagub Djarot Syaiful Hidayat bertemu warga di Mampang. Djarot ingin diusir sekelompok orang, tetapi malah kelompok tersebut yang diusir warga.
"Ini fakta. Saya rasa Polda sudah punya laporan, data dan fakta, bahwa ada mobilisasi atas kelompok-kelompok yang sikapnya anti demokrasi," kata Fayakhun.