Massa Penolak dan Pendukung Djarot Nyaris Bentrok di Cipinang
Panwascam dianggap tidak tegas karena membiarkan spanduk itu terpasang pada saat kedatangan Djarot.
Editor: Hasanudin Aco
Massa penolak berkumandang takbir dan shalawat.
Dibalas nyanyian Garuda Pancasila oleh pendukung Djarot dengan suara tak kalah lantang.
Beberapa oknum di kedua pihak nyaris beradu jotos.
Tetapi, pimpinan masing-masing pihak berupaya mencegah agar tidak terprovokasi.
Polisi juga, saat itu, sedang mencari cara agar bentrokan tidak terjadi, mengingat situasi di kedua kubu makin memanas.
Djarot, di tengah-tengah pendukungny lalu berbicara dengan pengeras suara.
“Kita dihadang. Kalian tidak boleh terprovokasi. Basuki dan Djarot tetap senyum dan senang kok. Demi kebaikan, jangan berteriak-teriak. Selesaikan ini dengan cara baik. Biarkan Pak Polisi berunding dengan mereka,” teriak Djarot.
Selama hampir satu jam kedua kubu berhadapan.
Namun, suasananya sudah lebih tenang.
Mereka masih menunggu keputusan negosiasi antar-pimpinan mereka.
Aksi itu membuat masyarakat setempat was-was, khususnya para perempuan.
Meski demikian, warga menonton ketegangan dua kubu itu dari jarak cukup dekat.
Seorang warga, Anisa (24), geleng-geleng kepala saat dua kelompok saling bersahutan bertakbir, saat saling menunggu komando dari pimpinan masing-masing yang masih dimediasi oleh polisi.
Takbir lebih dulu diteriakkan kubu penolak, namun kubu pembela Djarot membalasnya dengan takbir pula, seolah ingin mengatakan bahwa mereka juga umat muslim.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.