Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Terjun, Teriakan Desi Kejutkan Penghuni Apartemen

Sekitar satu jam sebelum Desi ditemukan tewas, ternyata penghuni sudah dihebohkan dengan teriakan minta tolong dari gadis malang itu.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Sebelum Terjun, Teriakan Desi Kejutkan Penghuni Apartemen
ISTIMEWA
ILUSTRASI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Detik-detik menjelang tewasnya model cantik Desi Wulandari (19) yang jatuh dari lantai 9 Tower Akasia Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (16/11) malam, berlangsung dramatis.

Sekitar satu jam sebelum Desi ditemukan tewas, ternyata penghuni sudah dihebohkan dengan teriakan minta tolong dari gadis malang itu.

Ada seseorang yang berusaha mendorongnya dari tepi jendela kamar apartemennya.

Hal itu disampaikan Salim (28), salah satu penghuni apartemen, kepada Warta Kota, Kamis (17/11).

Salim mengatakan, Rabu malam sekitar pukul 21.30, dia dan sejumlah penghuni lainnya sedang duduk santai di taman yang terletak persis di bawah Tower Akasia.

Tiba-tiba, mereka dikejutkan oleh suara teriakan seorang perempuan dari salah satu jendela di lantai sembilan.

Cewek yang belakangan diketahui bernama Desi itu meminta pertolongan.

Berita Rekomendasi

"Cewek itu terdengar menangis sambil teriak 'tolong... tolong...' Kelihatan kayak ada orang yang dorong dari belakang, tapi nggak jelas perempuan atau laki-laki karena agak gelap," tutur Salim.

Teriakan itu, kata Salim, menarik perhatian penghuni yang dalam sekejap telah berkerumun di halaman parkir yang terletak persis di bawah kamar Desi dan bersebelahan dengan taman.

Sejumlah satpam apartemen kemudian meneriakkan kata 'jangan... jangan...' untuk mencegah Desi terjatuh dari jendela.

Sekitar lima menit kemudian, kata Salim, penghuni makin banyak berdatangan ke lokasi kejadian. Akhirnya, teriakan minta tolong Desi berhenti.

Karena Desi tidak berteriak lagi, penghuni pun berangsur meninggalkan halaman Tower Akasia. Hanya sejumlah satpam yang masih berjaga-jaga di lokasi.

"Setelah dia berhenti teriak, kita akhirnya bubar. Karena kita pikir cuma ribut-ribut biasa dan udah kelar masalahnya," tutur Salim

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas