Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selamatkan Adik yang Lumpuh Ini Kisah Menegangkan Ana saat Kebakaran di Kapuk

Ibu tiga orang cucu ini merupakan salah satu korban kebakaran yang melanda permukiman di RW 04/15 di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara.

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Selamatkan Adik yang Lumpuh Ini Kisah Menegangkan Ana saat Kebakaran di Kapuk
Kompas.com/David Oliver Purba
Kebakaran menghanguskan ratusan rumah warga di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara, Kamis (17/11/2016). Sebanyak 211 kepala keluarga bertahan di atas puing reruntuhan rumah mereka serta posko yang didirikan, Jumat (18/11/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wajah Ana tampak lelah dan kotor.

Baju kaus biru serta celana pendek bermotif bunga yang dikenakannya telah berwarna kehitaman, bekas arang dari kayu yang habis terbakar.

Sejak Jumat (18/11/2016) pagi, Ana sibuk mengais barang-barang yang tertimbun di bawah reruntuhan rumahnya.

Ibu tiga orang cucu ini merupakan salah satu korban kebakaran yang melanda permukiman di RW 04/15 di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara, Kamis kemarin,  pada sekitar pukul 09.30 WIB.

Ana menceritakan, kebakaran itu berlangsung sangat cepat.

Rumah bertingkat dua yang dia tinggali selama 11 tahun habis terbakar dalam sekejap.

Tak ada barang berharga yang bisa diselamatkannya kecuali sebuah lemari kecil berisi pakaian.

BERITA REKOMENDASI

"Ya sudahlah, namanya juga musibah," kata Ana sambil terus memandang dengan tatapan kosong.

Ana mengaku tak mementingkan harta benda yang telah dia kumpulkan selama puluhan tahun.

Yang terpenting, katanya, keselamatan seluruh keluarganya.

Ana menceritakan, saat kebakaran, dirinya sedang berada di rumah. Teriakan warga sekitar membuat Ana terkejut.

Di luar rumah, dirinya melihat nyala api begitu besar melalap puluhan rumah yang hanya berjarak 400 meter dari rumahnya.


Ana panik, suaminya saat itu tak ada di rumah.

Hanya ada dia dan adiknya, Sani yang lumpuh.

Ana meninggalkan seluruh barang berharganya. Ia meminta tetangganya mengangkut Sani ke luar rumah.

Saat kebakaran, tak mudah mencari warga yang mau menolong, semuanya sibuk menyelamatkan barang berharga masing-masing.

"Untung ada warga yang mau bantu. Ada tiga sampai empat orang mau bantu untuk angkat adik saya, kalau tidak, saya nggak tahu apa yang terjadi," kata Ana.

Kini, Sani telah dipindahkan ke rumah kakaknya yang tak jauh dari rumahnya.

Sementara Ana dan anggota keluarga lainnya tetap ingin tinggal di atas puing reruntuhan rumahnya.

Ana memasang terpal bekas untuk melindungi diri dari panas dan hujan.

Alasnya spanduk yang didapatkannya dari bantuan warga.

Ana belum tahu harus berbuat apa.

Tak ada uang tabungan.

Ana yang merupakan seorang ibu rumah tangga hanya berharap ada orang yang menggunakan jasa suaminya yang merupakan tukang urut keliling demi memenuhi kebutuhan keluarganya.

Anak mengatakan tak ingin meninggalkan bekas tempat tinggalnya itu.

"Kami sih inginnya tetap tinggal, nggak mau pindah, sudah lama di sini. Kami maunya tidur di rumah sendiri," kata Ana.

Korban kebakaran lainnya, Syarif, mengaku ingin bertahan di bekas rumahnya.

Syarif berprofesi sebagai tukang ojek yang biasa mangkal di daerah Cengkareng. Syarif telah belasan tahun tinggal di RT 15.

Syarif berkeinginan kembali membangun rumahnya di lokasi yang sama.

Meski dirinya tahu hal itu membutuhkan kesabaran dan uang yang tak sedikit.

"Nggak apa-apa. Sedikit-sedikit dulu, pasti bisa dijalani, istiqomah saja," ujar Syarif.

Dari data pengurus RT setempat, ada sebanyak 211 kepala keluarga (KK) atau 769 jiwa yang terdampak kebakaran itu.

Sejumlah bantuan seperti makanan, minuman, serta pakaian telah disalurkan kepada korban kebakaran.

Bantuan itu didapatkan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dinas Sosial DKI Jakarta, hingga bantuan dari lembaga sosial dan perorangan. (Kompas.com/David Oliver Purba)

Berita ini sebelumnya telah ditayangkan di Kompas.com dengan judul: Kisah Ana Harus Selamatkan Adiknya yang Lumpuh Saat Kebakaran di Kapuk.
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas