Irfan Pengemis Kaya Pakai iPhone 5s dan Arloji Mahal Hijrah ke Jakarta Akibat Tak Tahan Hinaan
Pengemis yang terjaring dan kedapatan memiliki ponsel dan jam tangan mahal, ternyata memilih jadi pengemis lantaran sakit hati.
Editor: Adi Suhendi
Ketika itu Irvan dimasukan ke panti asuhan oleh orangtuanya.
Dia tak tahan tinggal di panti itu. Terlalu banyak ejekan. Dia pun kabur, kembali ke rumahnya.
Lalu esok harinya pergi ke Jakarta. Tapi sampai Jakarta dia bingung.
Hanya enam bulan di Jakarta sampai kesulitan uang, ia pun kembali ke kampungnya.
Usai pulang ke kampung, Irvan tak mau lagi tinggal di panti asuhan. Dia memilih menganggur di rumah.
Namun, ejekan tak pernah berhenti.
Kini tetangga dan rekan-rekannya di kampung yang mengejeknya.
"Saya tak tahan diejek terus. Apalagi ini orang-orang yang kenal saya. Lebih baik saya pergi ke Jakarta dimana tak satupun orang kenal saya," kata Irvan.
Selanjutnya baru tahun 2013 Irvan memilih kembali ke Jakarta. Berbekal uang Rp 50.000.
Sejak ia pergi, ia sudah tahu apa yang akan dikerjakan. Mengemis.
"Ibu saya juga tahu kok saya mau mengemis waktu kembali lagi ke Jakarta," ucap Irvan kepada wartawan, termasuk Wartakotalive.com, siang ini.
Di Jakarta Irfan mulai mengemis.
Dua pekan pertama dia hidup di jalan.
Makan dan tidur di jalan, dan mandi di Masjid.