Djarot: Anggota "Pasukan Oranye" Ini Kan Korban, Siapa yang Mengajak?
Djarot menyebut "pasukan oranye" itu sebagai korban karena mereka hanya diajak berfoto.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengaku sudah membaca berita tentang penjelasan Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji terkait anggota "pasukan oranye" Dinas Kebersihan yang berfoto dengan spanduk pasangan cagub-cawagub, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Djarot menyebut "pasukan oranye" itu sebagai korban karena mereka hanya diajak berfoto.
"Inilah pentingnya ada Panwas maupun Bawaslu. Kalau ada temuan seperti ini, mbok ya segera mesti ditindaklanjuti supaya mereka-mereka yang diskors tidak hanya dia yang menjadi korban. Kan mereka korban, siapa yang mengajak," ujar Djarot di Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (24/11/2016).
Baca: PLT Gubernur DKI : Lebay, Pasukan Oranye Bersih-bersih di Rumah Lembang
Baca: Agus Harimurti: Isu Pembubaran Pasukan Oranye Tidak Benar
Djarot menuturkan, meskipun tidak ada aduan, Panwaslu seharusnya bisa menindaklanjuti hal tersebut sebagai hasil temuan mereka di lapangan.
"Meskipun tidak ada pengaduan, tetapi ini kan temuan, harus ditelusuri, dipanggil," kata Djarot.
Isnawa sebelumnya menceritakan soal anggota "pasukan oranye" Dinas Kebersihan yang ketahuan berkampanye. Isnawa mengatakan, kejadian itu berlangsung pada Senin (21/11/2016) lalu.
Ketika itu, "pasukan oranye" akan mengikuti apel sore dan sedang berseragam lengkap.
Mereka kemudian dipanggil tim sukses Agus-Sylvi lalu berfoto dengan memegang spanduk dukungan pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan satu itu.
Isnawa mengatakan, mereka menaiki alat berat Dinas Kebersihan DKI dan mengacungkan jari.
"Pasukan oranye" yang ketahuan berkampanye ini ada 63 orang, yaitu 38 orang di Kecamatan Kemayoran dan 25 orang di Kecamatan Johar Baru.
Para anggota "pasukan oranye" tidak tahu kalau hal itu melanggar.
Itu sebabnya sanksi yang diberikan hanya skors sampai masa kontrak habis.
Jika mereka tidak terlibat politik selama masa skors, kontrak mereka bisa dilanjutkan pada tahun depan.
Penulis: Nursita Sari