Langkah Sumarsono Dorong Dana Hibah Bamus Betawi Masuk APBD Perubahan 2016 Dapat Pujian
Tidak masalah berapa angka yang diberikan. Selama dana tersebut di alokasikan untuk budaya Betawi dirinya mendukung.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus mengapresiasi langkah Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono yang mendorong dana hibah Bamus Betawi masuk pada APBD Perubahan 2016 dan APBD DKI Jakarta tahun 2017.
"Begini, bahwa perda tentang pelestarian budaya Betawi sudah selesai, kemudian, didalam itu ada kewajiban pemerintah (Pemprov DKI) untuk melaksanakan melestarikan budaya Betawi. Nah, jadi saya rasa tidak ada masalah penganggaran itu," kata Bestari saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (30/11/2016).
Dirinya hanya menginginkan agar seluruh penerima hibah melaksanakan dengan benar anggaran yang diberikan. Caranya dengan mencatat seluruh penggunaan anggaran dan dilaporkan dengan baik.
"Kemudian juga kami berharap kawan-kawan penerima hibah tidak kemudian melakukan dukungan-dukungan tertentu terhadap parpol tertentu, supaya tidak menimbulkan kepentingan," kata Bestari.
Menurutnya, tidak masalah berapa angka yang diberikan. Selama dana tersebut di alokasikan untuk budaya Betawi dirinya mendukung.
"Mau Rp 2,5 miliat atau Rp 5 miliar selama dialokasikan budaya Betawi saya mendukung," katanya.
Bestari juga mengapresiasi langkah Sumarsono yang netral dan ramah dengan semua partai politik.
Menurutnya DPRD DKI bakal mendukung langkah Sumarsono dalam setiap kebijakan pro-rakyat.
"Saya yakin beliau sangat netral dan mengakomondir dengan ramah semua parpol," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Sumarsono mengakui hal ini tidak sesuai dengan keinginan Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang tidak ingin dana hibah diberikan kepada Bamus Betawi.
"Ganti pemimpin kan ganti style. Saya rasa siapapun pemimpin Jakarta, tidak bisa lepas dari budaya Betawi," kata Sumarsono di perkampungan budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Selasa (22/11/2016).
Soni, sapaan Sumarsono, mengatakan bahwa menghentikan dana hibah untuk Bamus Betawi bukan hal tepat. Sebab hal itu menyangkut kebudayaan yang menjadi sejarah Jakarta.
Jika ada masalah dengan Bamus Betawi, Soni menilai permasalahan itu diselesaikan dengan cara dialog, bukan dengan menghentikan dana hibah.
Bamus Betawi memperoleh dana hibah sebesar Rp 2,5 miliar dari APBD-P DKI 2016. Rencananya, Bamus Betawi akan mendapatkan dana hibah sebesar Rp 5 miliar dari APBD DKI 2017.
"Jadi mohon maaf, ini saya teruskan, tahun ini dapat Rp 2,5 miliar," kata Soni.
Kepastian soal dana hibah Bamus Betawi dia sampaikan ketika mengunjungi perkampungan budaya Betawi di Setu Babakan siang ini. Di sana, dia bertemu dengan Kepala Unit Pengelola Kawasan Perkampunyan Budaya Betawi, Supli Ali, Ketua Bamus Betawi Zainudin, dan tokoh Betawi lainnya.
Sumarsono menjadi Plt Gubernur DKI Jakarta karena saat ini Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan wakilnya Djarot Saiful Hidayat sedang cuti untuk melakukan kampanye pada Pilkada DKI 2017. Ahok ketika masih aktif membekukan dana hibah untuk Bamus Betawi itu karena ormas tersebut bermain politik.