Cerita Ahok: ''Ibaratnya Surga Enggak Nyampe, Neraka Lewat''
Ahok kemudian melanjutkan ceritanya tentang pembangunan masjid di Balai Kota.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengaku banyak diprotes oleh sebagian warga Kristen atas kebijakannya yang banyak membangun masjid.
Ahok mengawali ceritanya dari kebijakannya membangun masjid besar di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Menurut Ahok, sebagian warga Kristen yang memprotesnya mempertanyakan tak adanya kebijakan yang sama terhadap pembangunan gereja.
"Kenapa enggak bangun gereja. Aku bingung juga karena gereja enggak bisa dipakai bareng. Mau ikut aliran mana. Kalau gue bangun gereja, cabang gereja saya pasti protes kalian," ujar Ahok.
Hal itu dia ceritakan di hadapan warga pendukung yang hadir di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2016).
Ahok kemudian melanjutkan ceritanya tentang pembangunan masjid di Balai Kota.
Seperti di Daan Mogot, Ahok menyebut ada sebagian warga Kristen yang mempertanyakan kenapa dia tidak membangun gereja di lokasi yang sama.
Menanggapi hal itu, Ahok menjelaskan bahwa orang Islam mempunyai kewajiban untuk beribadah setiap hari.
Selain itu, ada pula ibadah shalat Jumat yang dilangsungkan di sela-sela kegiatan kerja.
"Aku mau bikin gereja di Balai Kota, tapi orang Kristen masuknya hari Minggu ya," ujar Ahok.
Atas kondisi itulah, Ahok menyebut bahwa sebenarnya kini dia berada di posisi yang sulit.
"Orang Kristen bilang aku ngambil hati orang Muslim, orang Muslim bilang aku penista agama. Aku bingung. Di sini dimarahin, di sana enggak diterima juga. Ibaratnya surga enggak nyampe, neraka lewat. Gantung di tengah-tengah dosanya. Kasihan amat," ujar Ahok disambut tawa warga.(Alsadad Rudi)