Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga DKI Diharapkan Kritis Sikapi Janji Agus-Sylvi Rp 1 Miliar Setiap RW

"Ini ajakan berpikir kritis pada masyarakat ya, apa iya begitu mudah mengucurkan dana 1 milyar ke RT dan RW dalam setahun?"

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Warga DKI Diharapkan Kritis Sikapi Janji Agus-Sylvi Rp 1 Miliar Setiap RW
Tribunnews.com/ Fitri Wulandari
Pengamat Politik Ray Rangkuti. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai janji dana Rp 1 milyar setiap RW yang didengungkan pasangan Agus-Sylvi seharusnya membuat masyarakat berpikir kritis.

Ia mengatakan, masyarakat khususnya warga DKI sudah saatnya untuk mencari tahu kebenaran adanya dana yang dijanjikan pasangan calon nomor urut 1 tersebut.

"Ini ajakan berpikir kritis pada masyarakat ya, apa iya begitu mudah mengucurkan dana 1 milyar ke RT dan RW dalam setahun?" ujar Ray, saat ditemui di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2016).

Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA)  itu menuturkan, warga DKI harus bisa menganalisa janji yang dilontarkan Agus-Sylvi.

Warga harus tahu apakah dana Rp 1 Milyar tersebut bisa menjawab permasalahan yang terjadi di ibukota.

"Mereka juga mesti harus kritis, bagaimana modelnya, caranya, atau apa (kekurangan uang) itu persoalan warga DKI Jakarta?," jelas Ray.

Berita Rekomendasi

Untuk menyikapi adanya janji penggelontoran dana tersebut, warga DKI harus bisa kritis terhadap permasalahan di DKI, apakah itu minimnya dana atau tidak tepatnya pengalokasian dana.

"Persoalan warga DKI Jakarta karena RT-nya kekurangan uang atau karena sesungguhnya alokasi dananya yang kurang tepat? nah warga DKI Jakarta yang harus betul-betul mulai kritis terhadap itu," kata Ray.

Lebih lanjut, ia tidak yakin bila Jakarta sebagai kota metropolitan kekurangan dana sehingga membutuhkan dana yang dijanjikan Agus-Sylvi.

Menurutnya, hanya wilayah di daerah saja yang memungkinkan terjadinya hal seperti itu.

"Di daerah lain memang betul uang kurang, tapi di DKI Jakarta masa uangnya kurang?" kata Ray.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas