Polisi Panggil Perempuan Penyerang Aiptu Sutisna
Polres Metro Jakarta Timur akan memeriksa pegawai MA berinisial DNS atas kasus dugaan pemukulan terhadap anggota Lantas Polda Metro Jaya.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur akan memeriksa pegawai Mahkamah Agung berinisial DNS atas kasus dugaan pemukulan terhadap anggota Lantas Polda Metro Jaya, Aiptu Sutisna di Jatinegara Barat.
Surat pemanggilannya terhadap wanita berjilbab itu sudah dilayangkan pada Kamis (15/12/2016).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan rencana pemeriksaan terlapor.
Karena sebelumnya, Aiptu Sutisna sudah membuat laporan di Polres Metro Jakarta Timur.
"Di Jakarta Timur, minggu depan," kata Argo, Kamis (15/12/2016).
Menurutnya, Aiptu Sutisna pun sudah melalui proses visum dan barang bukti seperti video rekaman sudah dikantongi pihak kepolisian. Oleh sebab itu, pihak kepolisian akan segera memanggil DNS.
"Visum dan beberapa barang bukti sudah kami kantongi. Tinggal pemanggilan terlapor saja," ucapnya.
Masuk jalur busway
Sebelumnya diberitakan, telah terjadi pemukulan dan pencakaran terhadap anggota Polisi Satuan Lalu Lintas pada Selasa (13/12/2016).
Menurut laporan dari polisi tersebut, kejadian berlangsung pada pukul 09.00 wib.
Saat itu, anggota satuan lalu lintas BKO Transjakarta sedang mengatur lalu lintas di depan sekolah Santa Maria di Jalan Jatinegara Barat.
Baca: Inilah Video Anggota Satlantas Jadi Korban Kekerasan Pengendara Wanita
Ada seorang wanita yang mengaku PNS di Mahkamah Agung melintas di jalan tersebut.
Belum jelas kenapa, tiba-tiba dia keluar dari mobilnya dan langsung memaki petugas yang bernama Aiptu Sutisna.
Tampak dalam video yang Wartakotalive.com terima, wanita tersebut memukuli petugas dan mencakarnya.
Bahkan wanita itu sempat mengejar sampai masuk ke jalur busway dan menarik baju anggota polisi itu sampai rompi kuningnya lepas.
Sang petugas akhirnya melaporkan kejadina itu ke Polres Jakarta Timur. Sampai saat ini kasusnya masih ditangani.
Tanggapan keluarga
Mayoritas netizen mengecam aksi wanita penyerang polisi lalu lintas.
Namun apa yang menimpa wanita yang diketahui bernama Dora Natalia itu ditanggapi oleh Desi Singarimbun yang menyebut dirinya sebagai adik Dora.
Desi menyampaikan klarifikasi di akun instagramnya, @desisingarimbun, Selasa (13/12/20160 malam.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan memberikan penghargaan kepada Aiptu Sutisna yang menjadi korban amukan seorang wanita saat menjalankan tugas BKO di Jalan Jatienagar, Jakarta Timur, Selasa (13/12/2016).
Berikut ini klarifsikasinya:
“Bapa Ibu yang terhormat terimakasih atas kritikan manis nya, saya hanya ingin sedikit menceritakan kejadian di tkp versi kk saya Dora Natalia Singarimbun.
kk saya menegur polisi krn berdiri di jalan yg lancar dan mengatakan pak kalo mw mengatur lalu lintas di tempat yg macet jgn yg di jalan yg lancar, tapi polisi malah menghadang dan mengambil kunci mobil tanpa membuat surat tilang, (memang kk saya org nya tempramen) akhirnya kk saya turun dr mobil dan meminta kunci mobil dan di buatkan surat tilang klo mmg didapati kesalahan berlalu lintas, tapi si polisi tdk kasi malahan polisi yg satu mengambil kesempatan dgn merekam kejadian disaat kk saya berusaha menggapai kunci yg di pegang polisi, seolah kk saya mencakar polisi.
sayangnya saat polisi mengembalikan kunci mobil kk saya sambil menginjak kaki kk saya yg tanpa sepatu dengan sepatu boot polisi itu tdk di rekam oleh teman nya.tapi ya itu lah sehebat apapun kita tetap kita manusia biasa yg lemah di mata Tuhan. saya pribadi tetap menilai kk saya ada kesalahan tapi tidak utk kita hakimi.”
Wanita berkerudung yang diketahui berinisial DNS itu mengamuk di tengah jalan saat kondisi lalu lintas sedang padat.
Peristiwa itu terjadi di sekitar pukul 09.00 WIB, Selasa (13/12/2016) di Jalan Jatinegara Barat depan Santa Maria, Jakarta.
DNS yang menggendarai mobil minibus diduga tak terima ditegur oleh polisi karena melewati jalur busway.
Aksi mengamuk DNS yang diketahui seorang pegawai di Mahkamah Agung itu direkam dan videonya beredar cepat di meda sosial.
beragam reaksi pun dilontarkan netizen.
Banyak juga netizen yang menulusuri akun medsos pribadi DNS.
Baru-baru ini, netizen diramaikan dengan status DNS di akun Facebook-nya. (*)