''Rakyat Jakarta Rasional, Bukan Lihat Agamanya Tapi Kerja dan Arah Pembangunan Ahok-Djarot''
Meski berada di puncak, elektabilitas petahana hanya sekitar 31,8 persen.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
Ahok heran dengan tingkat kepuasan warga yang tinggi, tapi niatan untuk memilih rendah.
Ahok mengibaratkan, orang baik berpacaran, tapi diputuskan dengan kekasihnya.
Direktur Eksekutif LSI, Kuskridho Ambardi dalam pemaparannya di hotel Atlet Cenutry Park, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2016), mengatakan bahwa ada sejumlah hal yang mendongkrak elektabilitas pasangan nomor urut 2 itu.
Sebelumnya Ahok-Djarot sempat terpuruk karena kasus penistaan agama yang menjerat Ahok.
"Ahok didukung karena sudah terbukti kinerjanya," ujar Kuskridho Ambardi.
Dalam pemaparannya, dibandingkan bulan November, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkat.
Hal itu bermuara pada terdongkraknya elektabilitas pasangan petahana.
LSI mensurvei pada bulan Desember sebanyak 59 persen responden mengaku puas terhadap kinerja petahana.
Jumlah tersebut meningkat dari bulan lalu yang hanya mencapai 58 persen.
Untuk yang tidak puas jumlahnya menurun bulan ini, yakni 22 persen, menurun 2 persen dari bulan lalu.
Sementara yang mengaku sangat puas meningkat 5 persen dari bulan lalu menjadi 16 persen.
Kepuasan terhadap kondisi pemerintahan naik.
Sebanyak 58 persen responden menyebut baik, jumlah tersebut menunjukan adanya peningkatan sebanyak 4 persen dibandingkan bulan lalu.
Responden yang mengaku sangat baik sebanyak 5 persen, naik 2 persen dari bulan lalu.
Responden yang menyebutnya sedang-sedang saja menurun dari 31 persen bulan lalu menjadi 26 persen.