Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polda Jabar Didesak Umumkan Anggotanya yang Terlibat Tewasnya Ketua Geng Motor di Cianjur

LBH dan KontraS mendesak Polda Jabar agar segera mengusut tuntas kematian Asep Sunandar (25), yang tewas akibat 12 peluru oknum polisi

Penulis: Yurike Budiman
Editor: Sanusi
zoom-in Polda Jabar Didesak Umumkan Anggotanya yang Terlibat Tewasnya Ketua Geng Motor di Cianjur
IST

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - LBH dan KontraS mendesak Polda Jabar agar segera mengusut tuntas kematian Asep Sunandar (25), yang tewas akibat 12 peluru oknum polisi dari Polres Cianjur, yang bersarang di tubuhnya.

Kematian ketua geng motor di Cianjur tersebut dilihat pihak keluarga ada banyak kejanggalan dan penembakan dilakukan tanpa prosedur yang benar.

Polda Jabar diminta mengumumkan nama-nama anggota yang terlibat dalam kasus tersebut.

"Nama-nama polisi yang terlibat dalam penangkapan itu belum diterima keluarga. Bahkan perkembangan kasus tersebut sampai pasal-pasal dikenakan tidak diberitahu," kata pendamping hukum keluarga korban dari LBH Jakarta Bunga Siagian dalam konferensi pers di kantor LBH Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016).

Menurutnya, polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap keluarga Asep namun hingga kini masih belum ada perkembangan.

"Sampai saat ini keluarga belum pernah mendapatkan surat SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan)," ujar Bunga.

Sementara itu, Divisi Pembelaan Hak Sipil Politik Kontras, Arif Nur Fikri mengatakan SP2HP yang diminta adalah mekanisme kontrol bagi kepolisian karena polisi pun memiliki kewajiban untuk memberitahukan kepada pihak keluarga.

Berita Rekomendasi

"SP2HP sendiri harusnya diberikan setiap dua minggu sekali. Polisi punya kewajiban memberikan informasi laporan sejauh mana kasus ini ketika sudah memeriksa saksi-saksi," kata Arif.

Seperti diketahui, kematian Asep pasca penangkapan pada 10 September 2016 dinilai penuh kejanggalan.

Ia tewas ditembak aparat tanpa surat perintah penangkapan, kejelasan indentitas, dan informasi sangkaan tindak pidana.

Berdasarkan keterangan beberapa saksi pada saat proses penangkapan dilakukan, Asep tidak melawan balik atau terjadi baku tembak seperti kronologi versi kepolisian Cianjur.

Jenazah Asep ditemukan dalam kondisi tangan terikat ke belakang disertai 12 luka tembakan.

Selain itu, pihak keluarga juga tidak diberi informasi terkait tewasnya Asep dari Polres Cianjur.

Keluarga justru mendapatkan kabar tewasnya Asep dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur.

Pihak keluarga sempat mengadukan kejanggalan kematian Asep ke Mabes Polri untuk diusut.

Kasus ini telah diproses lebih lanjut dan dilimpahkan penanganannya oleh Polda Jawa Barat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas