Kerisauan Netizen soal Kejanggalan di Kasus Pembunuhan Sadis Pulomas Ditanggapi Polisi
Netizen menilai ada kejanggalan di kasus Pulomas. Netter berharap polisi bisa menguak lebih dalam bukan berhenti pada kesimpulan murni perampokan.
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Netizen menilai ada kejanggalan di kasus Pulomas. Netter berharap polisi bisa menguak lebih dalam bukan berhenti pada kesimpulan murni perampokan.
Baca: Ini Kejanggalan yang Dirasakan Netizen di Kasus Pembunuhan Sadis di Pulomas
Baca: Pertanyaan Pelaku Ini yang Bikin Banyak Netter Yakin Kasus Pulomas Bukan Perampokan Murni
Tampaknya kerisauan netizen dijawab polisi.
Seperti dilaporkan Alsadad Rudi, Kompas.com pihak kepolisian menyatakan tak menutup kemungkinan ada motif lain di balik kasus penyekapan di kediaman Dodi Triono (59), di Pulomas Residence, Pulogadung, Jakarta Timur, pada 26 Desember lalu.
Namun, sampai saat ini, bukti-bukti yang dimiliki kepolisian masih menyimpulkan motif dari kasus tersebut hanyalah perampokan.
"Masalah motif lain jika ada, pasti kita akan tetap mencari petunjuk, clue apakah ada motif lain. Jadi kita tidak akan berhenti," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafly Amar di RS Kartika, Pulomas, Sabtu (31/12/2016).
Menurut Boy, penyidik kepolisian sampai saat ini masih terus mengumpulkan bukti-bukti baru. Bukti-bukti itulah yang akan dijadikan dasar untuk mengembangkan penyidikan.
"Apakah ada motif-motif terselubung di balik semua itu, semua tetap menjadi bagian yang diselidiki penyidik Polri," ucap Boy.
Ada 11 korban penyekapan Pulomas, enam di antaranya tewas, salah satunya Dodi. Para korban diketahui disekap oleh para perampok di kamar mandi. Para korban tewas diketahui kekurangan oksigen akibat terlalu sempitnya ruangan.
Menurut Boy, sampai saat ini, keterangan yang diperoleh polisi menyatakan pelaku menyekap korban untuk memudahkan mereka menggondol barang-barang yang ada di rumah tersebut.
"Selain itu mereka ingin agar bisa melarikan diri dengan selamat," ucap Boy.
Ada empat pelaku yang beraksi dalam kejadian itu. Saat ini, dua sudah tertangkap, satu buron, dan satu tewas.
Korban selamat ada lima orang. Saat ini, mereka masih mendapat perawatan instensif di RS Kartika.
Selain pelaku yang tertangkap dan korban selamat, Boy menyatakan pihaknya juga akan meminta keterangan dari pihak-pihak yang kenal dan memiliki hubungan dengan sang empunya rumah, almarhum Dodi.
"Pihak-pihak yang terkait dengan almarhum. Secara lambat laun akan diambil keterangan. Jadi tentu semua lihat kondisi yang ada," ujar Boy. (*)